Mantan Teroris Sofyan Tsauri Beri Pengakuan Mengejutkan, di Masa SBY Istana Sempat Mau Diroket Teroris Bogor

- 7 April 2021, 12:49 WIB
Eks Polri sekaligus mantan teroris, Sofyan Tsauri berikan pengakuan mengejutkan soal ancaman teroris ke Istana pada masa pemerintahan SBY.
Eks Polri sekaligus mantan teroris, Sofyan Tsauri berikan pengakuan mengejutkan soal ancaman teroris ke Istana pada masa pemerintahan SBY. /YouTube Deddy Corbuzier

PR BEKASI - Eks anggota Polri di Polres Depok sekaligus mantan teroris, Sofyan Tsauri memberikan pengakuan mengejutkan soal kelompok-kelompok teroris yang berusaha menyerang Istana.

Eks polri itu menyampaikan bahwa di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tepatnya pada tahun 2012, Istana Negara hampir dikirimkan roket oleh kelompok teroris di Parung, Bogor.

Mula-mula, Sofyan Tsauri menjelaskan kenapa aksi bom bunuh diri belakangan lebih digemari pelaku teroris ketimbang bom tersebut dikirimkan melalui paket.

"Tujuannya adalah untuk mencari cara agar bisa mati syahid. Makannya ada istilah istismata atau ijtihadiyah dan memang mereka mencari operasi syahid," ucapnya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube Deddy Corbuzier, Rabu, 7 April 2021.

Baca Juga: Eksepsi Habib Rizieq Kembali Ditolak Hakim, Kali Ini terkait Kasus Tes Usap di RS Ummi Bogor

Baca Juga: Desiree Tarigan Mengaku Tak Dinafkahi, Hotma Sitompul: Saya Buktikan, Setiap Bulan Saya Kirim Ratusan Juta

Baca Juga: Selain Putar Balikkan Kendaraan, Polisi Juga Akan Tambah Titik Penyekatan pada Momen Mudik Lebaran 2021

"Karena ideologi dan paham bahwa mati syahid, ditembak oleh yang dianggapnya sebagai anshor thogut (pembela thogut) itu mulia bagi mereka," sambungnya.

Dirinya kemudian menyampaikan bahwa bom yang dikirimkan melalui paket sempat marak di masa pemerintahan SBY dan dilakukan oleh kelompok teroris di Parung, Bogor.

"Itu sudah pernah, misalnya grup dekat dari sini, yaitu di Bogor, di Parung itu mereka mengirimkan pertama ke Utan Kayu, Jaktim. Mereka kirimkan buku, namanya dikenal dengan bom buku," ucapnya.

Bom buku tersebut menurut Sofyan Tsauri dikirimkan ke tiga tempat, yakni kepada tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla di Utan Kayu, yang menyebabkan AKBP Dodi Rahmawan kehilangan satu lengannya.

Baca Juga: Listyo Sigit Ungkap Niat Awal Dibuatnya Surat Telegram Kapolri Agar Polisi Tidak Bertindak Arogan

Kemudian yang kedua, ke kantor BNN di Cawang, Jaktim, dan yang terakhir di kediaman musisi Ahmad Dhani, Jakarta Selatan.

Bom buku ini menurut eks Polri tersebut cukup menakutkan dan bisa dibilang sukses.

"Sukses karena mereka berhasil membuat tangan polisi pada saat itu buntung, bahkan ada satu yang meninggal," ucapnya.

Bahkan kelompok teroris Parung tersebut telah berencana di masa SBY untuk menyerang kawasan Pustpitek, Tangerang yang dikenal dengan pemasok gas terbesar.

Baca Juga: Ikatan Cinta 7 April 2021: di Tengah Pencarian Bukti Soal Pembunuhan Roy, Andin dan Alderbaran Makin Romantis

"Di Puspitek Tangerang itu gas mau mereka ledakan, kalau ledak itu dahsyat sekali," ujarnya.

Kemudian yang terparah adalah rencana kelompok teroris Parung untuk meluncurkan roket ke Istana.

"Lalu mereka juga mau buat roket yang roket itu mau diluncurkan ke Istana," ucapnya.

"Istana kita mau diroket, mereka udah siapkan itu semua oleh kelompok Parung yang di Bogor itu. Jadi mereka paketkan juga dan bikin roket juga. Mereka itu juga uji coba sendiri, itu tahun 2012 kejadiannya," tutup Sofyan Tsauri.

Baca Juga: Jokowi Terbitkan PP, Pemutaran Lagu Komersial di 14 Tempat Ini Wajib Bayar Royalti

Lebih lanjut, menurut Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris, kelompok teroris bukan hanya menyerang masyarakat, mereka akan menyerang pemerintahan dan siapa saja yang dianggap thogut (melampau batas).

"Sebenarnya mereka yang thogut karena mereka melampaui batas, tuhan sendiri mengatakan beragama jangan melampaui batas," ujar Irfan.

"Bukan hanya kalau dia kirim tidak ada keuntungan apa-apa yang dirasakan, sementara dia juga mau mati, dia padukanlah itu dia serang dan langsung bawa aja, seperti bom Surabaya, bom Thamrin," sambungnya.

Targetnya tak lain adalah aparat dan simbol-simbol negara, karena menurutnya, tujuan mereka adalah membentuk khilafah, menggantikan NKRI dari negara kebangsaan menjadi agama.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x