PR BEKASI - Presiden RI Joko Widodo menekankan praktik-praktik keagamaan yang eksklusif dan tertutup harus dihindari karena tidak sesuai dengan bhinneka tunggal ika.
Hal itu disampaikan Presiden dalam arahannya pada peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2021, melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 7 April 2021.
Presiden menuturkan bahwa praktik seperti itu tidak sesuai dengan bhineka tunggal ika dan akan merusak sendi kebangsaan
"Sikap tertutup, sikap eksklusif adalah sikap yang tidak sesuai dengan bhinneka tunggal ika. Sikap tertutup akan merusak sendi kebangsaan kita. Praktik keagamaan eksklusif, tertutup, harus kita hindari," ujar Presiden, di Jakarta, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Baca Juga: Sebut 99 Persen Anggaran Ibu Kota dari Swasta, Musni Umar: Ini Urusan Seluruh Rakyat Indonesia
Baca Juga: Singgung Masalah HAM, Media Papua Nugini Gembar-Gemborkan Kemerdekaan Papua Barat
Baca Juga: Persidangan Lanjut Bulan Ramadhan, Kuasa Hukum Minta Hak Orang Berpuasa bagi HRS Dipenuhi
Presiden menegaskan praktik keagamaan tertutup akan memicu penolakan dan menimbulkan pertentangan.
Oleh karena itu Presiden mengajak jajaran pimpinan, keluarga besar LDII untuk selalu menyuarakan dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan sosial keagamaan.