Partai Komunis China Dukung Papua Merdeka, Arief Munandar: Pemerintah China Bisa 'Mencekik' Jokowi

- 23 April 2021, 03:05 WIB
Sosiolog Arief Munandar minta masyarakat Indonesia dan Presiden Jokowi tak soal isu partai komunis China dukung Papua Merdeka.
Sosiolog Arief Munandar minta masyarakat Indonesia dan Presiden Jokowi tak soal isu partai komunis China dukung Papua Merdeka. /Instagram/@bangariefm

PR BEKASI - Sosiolog Arief Munandar meminta masyarakat Indonesia dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menghiraukan pernyataan Presiden sementara Gerakan Persatuan Kemerdekaan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda terkait Papua.

Benny Wenda menyatakan bahwa Partai Komunis China (PKC) akan mendukung kemerdekaan Papua dari Indonesia.

Bahkan Benny Wenda pun mengaku bahwa ULMWP akan menyambut baik dan membuka pintu selebar-lebarnya untuk tawaran tersebut, meski terdapat perbedaan ideologi dengan PKC.

Baca Juga: Zaskia Mecca Risih Dengar Orang Bangunkan Sahur Lewat Toa, Mustofa: Istrinya Mas Hanung, Maklumi Saja

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Bang Arief, Kamis, 22 April 2021, Arief Munandar menyebutkan bahwa Indonesia harus waspada karena selama ini, faktanya keselamatan rakyat Papua tidak bisa dijaga oleh pemerintahan Indonesia.

"Pembunuhan, ketidakadilan, dan segala kasus lainnya yang diklaim Benny Wenda sebagai hasil dari tindakan pemerintah Indonesia kepada Papua," ungkapnya.

"Ini harus direspons serius oleh pemerintah karena merupakan tantangan yang sangat khusus," sambung Arief.

Sangat besar kemungkinannya menurut Arief, pemerintah China akan menerima tawaran tersebut dan berusaha mendesak Jokowi.

Baca Juga: Oknum KPK Peras Wali Kota Tanjungbalai Sebesar Rp1,5 Miliar, DPR: Penyidik Harus Benar-benar Terseleksi

"Sangat bisa jadi kemudian, pemerintah China akan melakukan tekanan-tekanan kepada presiden Jokowi untuk memberikan referendum kepada Papua," ujarnya.

Arief mengatakan, tentu saja sebagai imbalannya bisa jadi pemerintah China akan menawarkan investasi kepada Indonesia.

Karena tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia saat ini sangat bergantung kepada China dalam banyak hal.

Di sisi lain, sambung Arief, sangat wajar dan masuk akal bagi China jika menerima tawaran tersebut karena Papua merupakan posisi vital di Laut China Selatan (LCS).

Baca Juga: 10 Aktor Film Inggris Terbaik Abad Ini Versi Showcase Cinemas

"Masuk akal bagi China karena Papua ini posisinya penting. Kita tahu saat ini sedang ada konflik di LCS dan Papua ini posisinya sangat-sangat strategis," tuturnya.

Arief menyampaikan, bisa dibayangkan kalau di Papua dibuat suatu pangkalan dan di situlah China akan menkonsolidasikan pasukan dan logistiknya, itu akan sangat dahsyat.

Belum lagi seperti yang kita ketahui bahwa Papua sangat kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), berbagai mineral dikandung di bawah bumi Papua.

Baca Juga: 10 Aktor Film Inggris Terbaik Abad Ini Versi Showcase Cinemas

Arief Munandar mengatakan, bagi China tentu tawaran tersebut akan sangat menggiurkan.

"Mereka bisa investasi di sana, bikin pabrik, bisa mengerahkan tenaga kerja, dan lain sebagainya," ucapnya.

"Jadi buat China akan sangat-sangat menguntungkan kalau saja dua provinsi paling timur di Indonesia itu kemudian bisa lepas dari Indonesia," kata Arief, menyambungkan.

Maka dari itu, Arief Munandar meminta Presiden Jokowi harus benar-benar mempertimbangkan konstelasi geopolitik ini dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Resah Dengar Orang Bangunkan Sahur Pakai Toa dengan Teriak, Zaskia Adya Mecca: Apa Gak Ganggu yang Lain?

Karena menurutnya, di sisi yang lain Amerika Serikat (AS) sudah sangat tidak nyaman dengan kecenderungan Indonesia yang sangat miring ke China.

Bahkan menurutnya, Arab Saudi yang baru-baru ini melarang jamaah umroh dan haji Indonesia untuk berangkat ke sana, berkaitan dengan hal ini.

Seperti yang diketahui bahwa Arab Saudi tidak mengizinkan Indonesia karena vaksin yang digunakan kita adalah Sinovac yang berasal dari China.

Usut punya usut ternyata vaksin tersebut belum mendapatkan sertifikasi dari WHO sehingga Arab Saudi menolak jamaah Indonesia.

Baca Juga: Resah Dengar Orang Bangunkan Sahur Pakai Toa dengan Teriak, Zaskia Adya Mecca: Apa Gak Ganggu yang Lain?

Walaupun kebanyakan orang acuh terhadap peristiwa ini, Arief Munandar berpendapat bahwa ada kongkalikong Amerika dengan Arab Saudi untuk mengucilkan Indonesia.

"Bagaimanapun WHO tidak mungkin bergerak tanpa blessing dari Amerika, kemudian juga jangan lupa bahwa Arab Saudi ini adalah negara yang berada di blok Amerika, dia adalah proksi Amerika di Timur Tengah," ucapnya.

Dengan demikian, sambutan Arief, sangat masuk akal kalau penolakan Arab Saudi terhadap jamaah umroh dan haji Indonesia adalah bagian dari pesan yang dikirimkan oleh Amerika kepada kita yang dianggap sudah terlalu dekat dengan China.

Arief Munandar pun meminta Jokowi untuk tidak bersantai dan berhati-hati menghadapi persoalan ini.

"Kalau kita tidak hati-hati, wilayah paling timur yang sangat kita cintai bisa lepas. Ketika kekuatan-kekuatan asing bermain dan kita tidak hati-hati, jangan sampai suatu hari nanti kita terpaksa merevisi peta Indonesia," kata Arief Munandar.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah