Divestasi Jalan Tol karena Merugi, Said Didu: Siap-siap Cuci Piring, 2021 Bakal Panen Proyek yang Merangkak

- 29 April 2021, 07:44 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, tanggapi soal divestasi jalan tol yang merugi.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, tanggapi soal divestasi jalan tol yang merugi. /YouTube/Indonesia Lawyers Club

PR BEKASI - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, menanggapi soal beberapa ruas jalan tol yang akan divestasi (pengurangan aset barang) karena dinilai sudah merugi.

Said Didu mengakui bahwa dia tak kaget dengan hal itu, sebab pada 2008 lalu, dirinya sudah menduga adanya divestasi pada 2021.

Said Didu menceritakan, dia pernah mengatakan kepada temannya, yakni staf khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, pada saat dirinya baru menjabat terkait divestasi tersebut.

Baca Juga: Cegah Selingkuh, Para Istri di China Diam-diam Sengaja Bikin Suami Impoten

"Siap-siap cuci piring karena saya sudah menduga 2021 adalah tempat favorit panen proyek-proyek yang mangkrak," kata Said Didu, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube TvOneNews pada Kamis, 29 April 2021.

Hal itu sudah diperkirakan Said Didu sebelumnya. Oleh karena itu, dia justru tidak merasa kaget saat divestasi itu benar-benar terjadi.

"Itu memang sesuai dengan Pasal 26 Undang-undang BUMN bahwa apabila pemerintah memberikan penugasan kepada BUMN dan tidak layak secara ekonomi maka pemerintah harus mengganti kerugian ditambah margin yang layak, itu pasal UUD," ujarnya.

Baca Juga: Telat Panas di Markas PSG, Manchester City Kena Semprot Pep Guardiola

Pada 2017 kebijakan tersebut dicabut. Akan tetapi, penugasan tersebut masih terus berlanjut.

"Nah, di sini saya bilang akan terjadi ketidaklayakan, BUMN konstruksi akan menghadapi kerugian. Saya perkirakan memang tahun 2021, karena pada saat itu jalan tol sudah selesai semua," ucap Said Didu.

Dia mengungkapkan, pada masa selesainya maka terjadi 2 beban keuangan yang sekaligus datangnya. Beban pertama adalah bayar utang, kedua beban penyusutan, dan ketiga beban untuk operasional.

Baca Juga: Mantan Penyidik Densus 88: Kita Tahu Kebiasaan Munarman, Kalau Dipanggil Nanti Konferensi Pers Dulu

Sementara dari sisi pemasukan dapat dipastikan tidak mencukupi, hal itu yang tengah terjadi saat ini.

Sebab itu, dia mengatakan sekarang ini tak mengagetkan baginya ada divestasi, dan yang menjadi masalah saat ini adalah bagaimana memitigasi persoalan tersebut.

Karena, polemik ini menjadi lebih bermasalah setelah pandemi corona, walau tanpa corona dia menduga masalah ini akan tetap terjadi.

Baca Juga: Bongkar Praktik Mafia Karantina Covid-19, Ternyata Begini Cara 5 WN India Bisa Lolos Masuk ke Indonesia

"Karena memang jalan yang ditugaskan itu tidak layak. Itu saya pikir uraian saya 2008, saya menyatakan perkiraan demikian," jelasnya.

Said Didu menyampaikan kalau dia selalu mengatakan pada temannya kalau dia merasa bangga melihat kesabarannya 'mencuci piring'. Sebab persoalan BUMN memang berat sekali untuk sekarang dan ditambah adanya virus Corona.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah