Baca Juga: Gagal Bawa Pulang Kedua Anaknya, Tangis Tsania Marwa Pecah: Mereka Takut Diculik dan Diambil Paksa
"Tapi ini prajurit-prajurit terlatih loh bro yang menurunkan, ini sempat terjadi kehebohan lah ya, orang gempar juga ini kenapa prajurit perang lawan baliho," ungkapnya.
"Dan setelah kejadian itu maka markas Kodam Jaya juga dipenuhi dengan karangan bunga. Ucapan selamat, dukungan, dan segala macam atas tindakan tegas terhadap ormas radikal, jadi tone-nya tuh sama gitu ya," sambungnya.
Hal serupa juga terjadi setelah tewasnya enam laskar FPI. Usai Kapolda mengumumkan kejadian tersebut, sontak Polda Metro Jaya dibanjiri karangan bunga.
Baca Juga: Doakan Buzzer dan Pendengki Anies Baswedan Taubat, Musni Umar: Tidak Ada Baiknya
"Polda Metro Jaya itu dibanjiri dengan karangan bunga. Tone-nya sama, ucapan selamat, dukungan, dan ucapan terimakasih, kira-kira seperti itulah," tuturnya.
Lagi-lagi, kata Arief, kaitannya dengan ormas radikal karena waktu itu belum muncul narasi teroris.
Jadi itulah fenomenanya, sambung Arief, yang membuat dirinya bertanya-tanya. Karena, menurutnya sesuatu yang terlampau rapi dan runtut justru menambah rasa penasaran masyarakat soal siapa yang mengirimkan bunga tersebut.
"Akhirnya membuat kita bertanya-tanya, ini apakah kemudian kelompok-kelompok masyarakat melakukan itu secara sukarela atau memang ini ada dirigen tadi nih?" tanya Arief.