“Saya menduga ini semacam upaya untuk mencurigai warga negara. Harusnya ditanya hal-hal yang berhubungan dengan kapasitas, pengetahuan,” ujar Rocky Gerung menambahkan.
Hersubeno Arief bahkan mengatakan jika proses seleksinya semacam itu, bisa saja walaupun ada seorang koruptor, tetapi mengaku ia berideologi Pancasila, bisa saja dibebaskan dari hukuman.
“Yang saya khawatirkan nanti, walaupun ia koruptor tapi kalau Ia mengaku Pancasila, ya dibebaskan," katanya.
"Tapi nanti kalau Ia walaupun bersih, tetapi terindikasi HTI atau FPI Ia tidak diterima,” tutur Hersubeno Arief.
Kebijakan pemerintah lain yang dianggap Rocky Gerung menjadi gejala penyakit ‘gagal otak’ adalah ditetapkanya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Megawati dianggap tidak memiliki kapasitas untuk menjadi dewan pengarah suatu badan riset nasional.
Rocky Gerung khawatir suatu badan penelitian nasional yang seharusnya diarahkan secara metodologi.
Oleh Megawati yang tidak berkapasitas dan cenderung doktriner, justru badan penelitian akan diarahkan secara ideologi.
Baca Juga: Ingin Rebut Kembali Motornya yang Dicuri, Pria Ini Malah Terancam Pidana
Di akhir, Rocky Gerung memandang keadaan Indonesia dalam bahaya, sebab sekarang semakin jelas kemiripannya dengan rezim nazi dan partai komunis China.