“Kita bisa duga kalau pemerintah tidak mampu lagi mengendalikan, maka ia mau mengendalikan dengan suatu ‘vitamin’ yang namanya nasionalisme," katanya.
"Ini seolah-olah gagal otak bisa diatasi dengan ‘vitamin’ nasionalisme. Itu gak bisa,” tutur Rocky Gerung dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube Rocky Gerung Official Rabu, 5 Mei 2021.
Hal tersebut jelas terlihat dari kekacauan kebijakan yang diambil pemerintah beberapa bulan belakang ini.
Salah satunya adalah dari pengujian pegawai KPK untuk menjadi ASN.
Baca Juga: Tak hanya di Indonesia, Opak Gula Merah Juga Jadi Jajanan Favorit di Suriah
Rocky Gerung mengatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam tes tersebut tidak tepat untuk menyeleksi pegawai KPK, yang tugasnya adalah melakukan penyelidikan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam tes tersebut hanya berputar pada masalah ideologi, yang jawaban benar dan salahnya sudah diatur pemerintah.
Seharusnya pertanyaan yang diajukan adalah seputar keprofesian seorang penyidik, kapasitas, pengetahuan, dan kemampuan pegawai KPK untuk menangkap koruptor.
“Kalau masih dites tentang kewarganegaraan buat apa dikasih KTP? Yang perlu adalah kualifikasi khusus, yaitu keahlian ia (pegawai KPK) dalam menguber koruptor,” tutur Rocky Gerung.