Salim Said Sebut SBY yang Pertama Kali Kudeta Demokrat, AHY: Hanya Dagelan dan Tidak Masuk Akal

- 9 Mei 2021, 05:11 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ucapan Salim Said yang sebut SBY sebagai orang yang pertama kali kudeta Partai Demokrat sangat tidak masuk akal dan dagelan.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ucapan Salim Said yang sebut SBY sebagai orang yang pertama kali kudeta Partai Demokrat sangat tidak masuk akal dan dagelan. /Instagram.com/@agusyudhoyono/

"Kalau dibilang Pak SBY mengudeta, itu sama sekali tidak masuk akal, Pak SBY adalah penggagas dan pendiri Partai Demokrat, dan mengawali berdirinya partai ini dengan luar biasa. Tidak ada Demokrat kalau tidak ada SBY," kata AHY.

"Seluruh kader mengetahuinya, bukan hanya karena saya anak. Tetapi karena memang mereka tahu. Bayangkan, partai berdiri 2001, kita punya presiden. Kemudian trennya naik di 2009, kita 21 persen menjuarai Pemilu dan presiden dua periode," sambungnya.

Baca Juga: Pegawai KPK Ditanya Bersedia Jadi Istri Kedua, Sherly Annavita: Ini TWK atau Alasan untuk Menyingkirkan?

AHY pun menjelaskan bahwa SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, bukan karena mengudeta ketua sebelumnya, yakni Anas Urbaningrum, tapi karena diminta langsung oleh para kader.

"Jadi diawali, dibesarkan, dan pada 2013 itu diselamatkan ketika Pak SBY dengan berat hati, 'ya sudah kalau para kader meminta saya menyelamatkan partai'," kata AHY.

"Ketika itu baru krisis ya, ada krisis kepemimpinan di Demokrat pada 2012, karena situasinya akhirnya bapak menerima sebagai ketua umum, 'tetapi ada ketua hariannya, karena bagaimana pun saya akan mengutamakan tugas saya sebagai presiden'," tuturnya.

Baca Juga: Baru Tahu Ada Bipang dari Daging Babi, Henry Subiakto: Saya Tahunya Bipang Itu dari Nasi yang Dikeringkan

Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa ketika sudah pensiun menjadi presiden karena sudah dua periode, SBY kembali diminta untuk memimpin Partai Demokrat.

"Jadi ada fase juga bapak turun gunung lagi menyelamatkan. Begitu sudah pensiun dari presiden pada 2014, 2015 diminta lagi oleh kader 'Pak, belum siap Demokrat ini kalau ditinggalkan oleh SBY'," tutur AHY.

"Nanti akan struggle of power, faksi-faksi pecahan dan lain sebagainya, hancur kita. Apalagi dari 21 persen drop ke 10 persen, berapa lagi kita akan sisa," sambungnya.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x