Siap-siap! Gerhana Bulan Akan Terjadi 2 Kali di Tahun Ini, Begini Penjelasan Peneliti

- 26 Mei 2021, 18:04 WIB
Penampakan Gerhana Bulan Total.
Penampakan Gerhana Bulan Total. /BMKG/

PR BEKASI – Salah satu fenomena alam yang ditunggu-tunggu, yakni Gerhana Bulan Total sejatinya bisa diamati dalam interval waktu 2,5 tahun sekali.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah seorang peneliti di Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty.

Dirinya pun menyebutkan bahwa Gerhana Bulan Total ini merupakan suatu siklus alam dan terakhir terjadi pada 2018 silam.

Baca Juga: LAPAN Sebut Gerhana Bulan Total Bersamaan dengan Hari Raya Waisak Tak Akan Terjadi Lagi Setelah Ratusan Tahun

"GBT (Gerhana Bulan Total) dapat diamati dalam interval waktu 2,5 tahun sekali,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

“Gerhana Bulan Total terakhir yang terjadi di Indonesia adalah pada 2018," sambung Yatny.

Yatny pun menjelaskan bahwa selama tahun 2021 kali ini gerhana bulan akan terjadi sebanyak dua kali.

Baca Juga: Jadwal Pengamatan Gerhana Bulan Total Besok, Bisa Dilihat di Langit Tanpa Alat Bantu

Yaitu gerhana bulan total yang akan terjadi pada 26 Mei dan gerhana bulan sebagian pada 19 November 2021 nanti.

Pada saat terjadi gerhana, warna bulan akan menggelap. Menurut astronom di Observatorium Bosscha Agus Triono.

Dimana, tingkat kegelapan warna bulan purnama pada saat pengamatan ditentukan oleh kondisi atmosfer.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Hiasi Langit Indonesia Besok 26 Mei 2021, Ini Jadwal dan Lokasi untuk Menyaksikannya

"Jadi (bulan) purnama yang biasanya putih akan berubah menjadi gelap. Nah, gelapnya itu nanti bergantung pada kondisi atmosfer," ujar Agus.

Dirinya menjelaskan, warna bulan saat Gerhana Bulan Total di lokasi pengamatan bergantung pada beberapa faktor.

Yakni seperti banyaknya kandungan uap air, polutan udara dari hasil pembakaran, asap pabrik, dan asap kendaraan bermotor, serta kadar debu atau abu letusan gunung berapi.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, Simak Panduan Kemenag soal Pelaksanaan Salat Gerhana

Lebih lanjut, semakin banyak kandungan material tersebut di atmosfer, warna bulan akan tampak semakin gelap.

Sedangkan warna merah yang muncul pada saat gerhana bulan total, menurut peneliti disebabkan oleh cahaya matahari yang dihamburkan oleh debu dan molekul di atmosfer bumi.

Observatorium Bosscha menggelar pengamatan virtual langit malam pada saat Gerhana Bulan Total pada hari ini Rabu, 26 Mei 2021.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Gerhana Bulan Total Super Blood Moon yang Akan Terjadi di Wilayah Indonesia

Dimana mereka bekerja sama dengan Universitas Nusa Cendana di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Ditambah dengan komunitas pecinta astronomi Pecinta Langit Timur (Pelati), dan seorang astronom amatir dari Kupang, Zulkarnain.

Pengamatan gerhana bulan total akan dilaksanakan di Bandung dan juga Kupang.

Siarannya bisa disaksikan melalui saluran YouTube Bosscha Observatory dan Slido pada Rabu mulai pukul 17.00 WIB saat ini.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah