Suku Baduy Hingga Kini Masih Nihil Kasus Covid-19 di Saat Corona 'Menggila' di Indonesia

- 30 Juni 2021, 22:07 WIB
Pemukiman adat Suku Baduy hingga kini masih mencatatkan nihil kasus positif Covid-19 di saat corona menggila di Indonesia.
Pemukiman adat Suku Baduy hingga kini masih mencatatkan nihil kasus positif Covid-19 di saat corona menggila di Indonesia. /Twitter/genpibanten

PR BEKASI - Kasus penyebaran Covid-19 di berbagai daerah yang ada di Indonesia saat ini telah menggila di sejumlah wilayah. Bahkan, melonjak drastis hingga membuat fasilitas kesehatan kolaps.

Hal tersebut membuat pemerintah kalang kabut dengan penambahan kasus teranyar yang semakin naik.

Akan tetapi, hal tersebut berbanding terbalik dengan yang dialami di kawasan pemukiman masyarakat Baduy.

Baca Juga: Beredar Video Tokoh Adat Baduy, Aki Pulung Menangis Melihat Hutan Keramat Ditebangi: Tolong Tutup Tambang Emas 

Masyarakat ada yang ada di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini masih nihil kasus dan tidak ditemukan warga yang positif covid-19.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak, dr Maytri Nurmaningsih.

"Kami mengetahuinya setelah dilakukan tes usap antigen kepada beberapa warga Baduy belum lama ini," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Hal itu seolah tidak terpengaruh dengan status Kabupaten Lebak yang masuk zona merah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Miris! Hutan Sakral Suku Baduy Dirusak, 5 Penambang Liar Jadi Dalangnya 

Karena hingga saat ini, tidak ditemukan sama sekali kasusnya pada masyarakat Baduy.

Diketahui bersama, masyarakat Baduy sangat disiplin untuk mematuhi imbauan tetua adat dengan tidak banyak kegiatan ke luar daerah.

Ditambah juga warga Baduy tetap bekerja di ladang-ladang humam sehingga tidak terjadi hubungan kontak erat dengan orang luar.

Tidak ketinggalan, kawasan pemukiman masyarakat Baduy pun diperketat protokol kesehatan bagi wisatawan.

Baca Juga: Ritual Kawalu, Wisatawan Dilarang Masuki Perkampungan Baduy Mulai 13 Februari 

Wisatawan pun diwajibkan untuk tetap memakai masker, tidak berkerumun, dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Kami minta kawasan Baduy diperketat dan semua wisatawan harus dilakukan pemeriksaan suhu dan mematuhi protokol kesehatan guna mencegah corona," tuturnya.

Menurutnya, petugas medis Puskesmas Cisimeut mengapresiasi tetua adat masyarakat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Saija.

Jaro Saija mengungkapkan jumlah warganya itu tercatat 11.800 jiwa tersebar di 68 kampung hingga kini tidak ditemukan kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Masih Nol Kasus, Ini Cara Warga Suku Baduy Cegah Penyebaran Covid-19 

Masyarakat suku Baduy pun dengan merebaknya penularan virus corona masih dilarang bepergian ke luar daerah.

Sebut saja seperti Jakarta, Tangerang, dan Bogor untuk mencegah penularan virus Covid-19.

Begitu juga apabila ada warganya yang pergi ke luar daerah diminta untuk pulang kembali.

Ditambah mereka sebelum masuk pemukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat.

"Semua warga Baduy sudah dilakukan pencegahan penularan virus corona dengan minum obat tradisional dari cikur dan jahe merah," tuturnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah