PR BEKASI - Tokoh Papua Christ Wamea turut menanggapi pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang minta maaf karena pelaksanaan PPKM Darurat belum optimal.
Christ Wamea menilai, seharusnya Luhut Binsar Pandjaitan tidak hanya minta maaf, tapi juga mundur dari jabatannya sebagai menteri dan Koordinasi PPKM Darurat.
"Seharusnya LBP tidak cukup minta maaf, tapi harus mundur dari menteri dan juga sebagai Ketua PPKM Darurat," kata Christ Wamea, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @PutraWadapi, Senin, 19 Juli 2021.
Tak hanya itu, Christ Wamea juga tampak keberatan ketika Luhut Binsar Pandjaitan disebut sebagai tokoh teladan, karena dianggap sebagai satu-satunya pejabat yang mau minta maaf kepada publik.
Menurut Christ Wamea, jika Luhut Binsar Pandjaitan benar-benar sosok teladan, seharusnya dia mundur karena tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
"Kalau teladan itu mundur, karena tidak mampu," ujar Christ Wamea.
Sebelumnya, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan permintaan maaf karena pelaksanaan PPKM Darurat belum bisa berjalan optimal.
"Sebagai Koordinator PPKM Jawa dan Bali dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, jika dalam PPKM Jawa dan Bali ini belum optimal," kata Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Sabtu, 17 Juli 2021.
Luhut Binsar Pandjaitan lantas mengatakan bahwa pihaknya akan terus bekerja keras agar penyebaran Covid-19 bisa diturunkan, dan penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat bisa terus berjalan.
"Saya bersama jajaran dan menteri kepala lembaga terkait akan terus bekerja keras untuk memastikan penyebaran varian delta ini dapat diturunkan dan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat dapat terlaksana," tutur Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, Indonesia tidak akan bisa menyelesaikan pandemi Covid-19, terutama untuk varian delta dengan hanya menambah fasilitas kesehatan.
"Ini saya ulangi, menghadapi varian delta ini tidak bisa hanya dengan menambah rumah sakit, dokter dan perawat, itu hanya sementara," ujarnya.
"Meski kami bekerja keras untuk menambah fasilitas itu, tapi sebenarnya hanya solusi sementara," kata Luhut Binsar Pandjaitan.
"Solusi permanen adalah menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan mempercepat program vaksinasi yang presiden perintahkan berkali-kali dan mengecek berkali-kali agar tercipta 'herd immunity," tuturnya.
Oleh karena itu, Luhut Binsar Pandjaitan memohon dengan sangat agar seluruh komponen masyarakat menjalankan protokol kesehatan dan ketentuan selama PPKM Darurat dan mengikuti program vaksinasi.
"Jumlah vaksinasi juga meningkat secara signifikan dan kita targetkan vaksinasi meningkat 1,5 juta per hari pada bulan depan," kata Luhut Binsar Pandjaitan.***