"Tapi kalau cuma debat di medsos, masa kita bilang keonaran. Itu kan biasa saja, ada pro dan kontra," ujar Refly Harun.
Terkait pernyataan dr. Lois yang tak percaya Covid-19 dan pasien Covid-19 meninggal karena adanya interaksi obat, Refly Harun menilai seharusnya dihargai saja.
"Mengenai pendapat dia, kita hargai saja pendapat dia, belum tentu dia benar dan belum tentu salah, karena tidak ada pengujiannya," kata Refly Harun.
"Misalnya dia mengatakan bahwa mereka meninggal bukan karena Covid-19 tapi interaksi obat. Ini pendapat ekstrem di tengah mainstream. Kan bisa jadi dua-duanya benar, orangnya Covid-19 dikasih obat, jadi interaksi obat, kita tidak tahu," sambungnya.
Refly Harun pun menegaskan bahwa dirinya menilai kasus dr. Lois Owien bukan berdasarkan materi pernyataannya, tapi berdasarkan kebebasan orang untuk menyatakan pendapatnya.
"Soal materinya saya tidak mau masuk. Saya mengatakan, ini pendapat. Tapi kan ini hoaks, dari mana tahu itu hoaks? Kalau pun itu dianggap salah atau keliru, maka kita bicara soal kredibilitas saja, 'oh berarti dia ilmunya masih cetek'. Tapi kan gak bisa dikriminalkan, namanya pendapat," ucapnya.
Lebih lanjut, Refly Harun menilai, dia tidak melihat kalau perdebatan itu bisa disebut sebagai kegaduhan.
"Saya kok gak melihat kalau perdebatan itu kegaduhan, yang ada adalah ada orang yang mengadu ke Bareskrim dari statement dr. Lois ini," ucapnya.