"Jangankan Rp2 triliun, Rp200 ribu saja sudah sangat berharga. Tetapi jangan kemudian orang yang berkeinginan baik justru menjadi tersangka," ujar Gus Jazil.
Gua Jazil menilai, terkait kasus dana Hibah Akidi Tio, publik tidak perlu saling menyalahkan, begitu juga Polisi tidak bisa disalahkan.
"Apanya yang mau disalahkan? Wong ini orang datang mau menyumbang. Terus sekarang merasa tertipu, ter-prank, apanya yang ter-prank?," ujar Gus Jazil.
"Ya, namanya ada orang mau menyumbang masa Polda disalahkan? Orang mau menyumbang, ya, silakan," sambungnya.
Gus Jazil menilai, pihak kepolisian perlu mengungkap niat keluarga almarhum Akidi Tio soal pemberian dana hibah Rp2 triliun.
Baca Juga: Pesawat Kepresidenan Ganti Warna dari Biru ke Merah, Andi Arief: Strategi Ariel Menghapus Jejakmu
Apakah memang untuk membuat lelucon atau benar-benar mau membantu, atau memang mereka kesulitan untuk mencairkan uang Rp16 triliun yang diklaim ada di Singapura.
"Kalau memang uang itu benar ada di Singapura, tidak ada salahnya pemerintah membantu. Nanti pemerintah dapat Rp2 triliun," ujar Gus Jazil.
"Tapi cerita-cerita begini ini banyak sekali di masyarakat. Dulu ada cerita uang Bung Karno, ada juga bongkar-bongkar makam di Batu Tulis, itu biasa, tidak usah serius-serius," tuturnya.