Dedi mengatakan, untuk di wilayah Cagar Alam Nusakambangan bagian timur sendiri, diketahui terdapat empat ekor macan kumbang menurut hasil pemantauan melalui kamera trap BKSDA.
Baca Juga: Bahar Smith Dipindahkan ke Nusakambangan, Keamanan Jadi Alasan
Sementara itu, macan kumbang lainnya diduga hidup tersebar di seluruh wilayah konservasi Nusakambangan.
Diketahui, wilayah Cagar Alam Nusakambangan bagian timur merupakan salah satu habitat dari macan tutul Jawa itu.
Oleh karena itu, bukan hal yang aneh bilamana macan kumbang terdeteksi hidup di wilayah itu.
Dirinya juga menambahkan bahwa macan kumbang di Nusakambangan tidak akan menyerang manusia karena sumber makanan di sana masih tersedia banyak.
"Kehidupan macan tutul di sana memiliki insting tidak menyerang manusia, sebab ketersediaan makanan di dalam masih terbilang cukup seperti celeng, kancil, kijang, dan sejumlah hewan lainnya," katanya.
Baca Juga: Explorer Hutan Sangga Buana Karawang, Dedi Mulyadi Saksikan Penampakan Macan Tutul
Oleh karena itu, BKSDA pihaknya bersama pemangku kepentingan lainnya terus berupaya menjaga keberlangsungan ekosistem Nusakambangan agar tetap lestari.
Diketahui, keberadaan macan tutul Jawa maupun macan kumbang di pulau Nusakambangan sering dijuluki sebagai penjaga narapidana.