Media Asing Kembali Soroti Kasus Virus Corona di Bali sebagai 'Kekebalan Misterius'

- 17 April 2020, 21:07 WIB
PECALANG berjaga di pintu masuk Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali, Rabu 18 Maret 2020. Desa Adat Penglipuran memutuskan tidak menerima kunjungan wisatawan untuk pencegahan penyebaran virus corona*
PECALANG berjaga di pintu masuk Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali, Rabu 18 Maret 2020. Desa Adat Penglipuran memutuskan tidak menerima kunjungan wisatawan untuk pencegahan penyebaran virus corona* /NYOMAN HENDRA WIBOWO/ANTARA/

Baca Juga: Marak Penolakan Jenazah Pasien Virus Corona, Psikolog Dompet Dhuafa Angkat Bicara 

Salah satunya di desa pesisir di Pererenan. Lokasi yang terkenal sebagai lokasi para peselancar di ujung utara jalur wisata Bali, hingga saat ini belum mencatat kasus Covid-19. Begitupun desa di sekitarnya.

Jack Daniels, seorang operator tur yang sudah lama mapan dan editor buletin online mingguan Balidiscovery mengatakan bahwa ia tidak mendengar tentang korban jiwa yang sangat besar di luar sana.

Menurut penelusuran Asia Times, bahkan 4 krematorium di ibu kota Provinsi Bali, Denpasar jauh lebih sepi dibandingkan hari-hari biasanya sebelum Covid-19 menghampiri Indonesia.

Salah satu rumah sakit swasta yang telah memperoleh alat tes sempat merujuk dua atau tiga kasus yang dikabarkan ke rumah sakit yang dikelola pemerintah.
Namun dalam dua minggu terakhir pihak rumah sakit tidak mendapat informasi kembali mengenai kasus tersebut yang diduga karena kerahasiaan pasien.

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona yang Dinyatakan Sembuh di Jatim Meninggal Dunia 

Bahkan, rumah sakit pemerintah menolak untuk membuat laporan ke publik yang mungkin berbeda dengan data Kementerian Kesehatan.

Keraguan Asia Times disebabkan jumlah kedatangan wisatawan dari Tiongkok ke Bali yang sebenarnya meningkat sebesar 3 persen pada bulan Januari, bertepatan dengan situasi lockdown di Wuhan.

Kedatangan terakhir bahkan dilaporkan masih tiba hingga 5 Februari 2020 sebelum akhirnya Kementerian Luar Negeri melarang kedatangan turis dari Tiongkok.

Hingga akhirnya semua pariwisata dihentikan kedatangannya dair luar negeri pada 31 Maret 2020.
Ada sekitar 20.000 warga Bali yang bekerja di industri kapal pesiar internasional perlahan mulai dipulangkan dengan menjalankan protokol kesehatan meski tanpa kebijakan karantina khusus.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Asia Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah