Tri Rismaharini Berharap Pelajar Surabaya Sekolah Lagi, Minta Jam Istirahat Ditiadakan

- 13 Juni 2020, 17:41 WIB
ILUSTRASI ruang belajar.
ILUSTRASI ruang belajar. /Pixabay/Wokandapix/

 

PR BEKASI - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta masukan dari para guru untuk ikut memikirkan cara agar pelajar dapat bersekolah lagi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama di sekolah.

"Sekelas ada 30 sampai 40 anak. Bagaimana itu bisa jaga jarak. Karena itu, butuh masukan dari 'panjenengan' (anda)," kata Risma dalam teleconferensi dengan Kepala Sekolah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SD-SMP negeri maupun swasta se-Surabaya di Balai Kota Surabaya, Sabtu 13 Juni 2020.

Mengkutip Antara, pada kesempatan itu, Risma juga menyosialisasikan Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi COVID-19 di Kota Surabaya.

Saat ini dia belum mengetahui kapan sekolah akan dibuka. Namun hal yang paling utama ialah merumuskan protokol kesehatan di setiap sekolah dengan dasar Perwali tersebut.

Baca Juga: Hubungan Kian Panas, Warga Australia Divonis Mati Oleh Tiongkok Atas Perdagangan Narkoba

Menurut dia, setiap sekolah memiliki karakteristik siswa dan lingkungan berbeda. Oleh sebab itu, Risma meminta kepada tiap sekolah untuk mengembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah.

"Karena bapak-ibu yang paling mengerti kondisi sekolahnya. Mohon dikembangkan dan lebih dirinci. Standarnya adalah Perwali, jangan di bawah itu," katanya.

Selain itu, Risma juga ingin agar jam istirahat siswa di sekolah sebaiknya untuk sementara ditiadakan mengingat pada saat itu para siswa biasanya akan bergerombol dengan teman-temannya. Sehingga, bukan hanya siswa yang diatur pergerakannya tetapi peralatannya juga.

Ia menilai, upaya ini tidaklah mudah, tetapi harus dilakukan agar dapat mengondisikan anak-anak dan menjaga kualitas kesehatannya.

Baca Juga: Minimalisasi Klaster Baru Penyebaran Covid-19, Warung Remang-remang di Bekasi Ditutup

"Saya setiap malam mencicil masukkan sabun dan cairan pembersih tangan ke botol untuk persiapan sekolah. Ini supaya tidak kecolongan. Saya minta bapak-ibu buat secara detail," katanya.

Bahkan, saat ada siswa yang mengalami batuk atau flu, Risma meminta agar anak tersebut dipulangkan ke rumahnya meski bukan karena terinfeksi virus corona.

Menurut dia, jika anak yang sakit dibiarkan dan tetap masuk, akan berpotensi menulari temannya.

Dia juga meminta para guru membuat protokol yang rinci dalam menggunakan fasilitas yang ada di sekolah. Misalnya, pengunaan ruang band beserta alat-alatnya.

"Apalagi itu terbuat dari logam. Sekali lagi saya mohon bapak-ibu bantu kami," katanya.

mMenurut dia, hal yang paling penting adalah memastikan kondisi kesehatan murid. Termasuk peralatan sekolah seperti meja, kursi, dan papan tulis agar disterilkan dengan penyemprotan disinfektan.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah