Baca Juga: Kisah Asmara Galang Rambu Anarki dan Ine Febriyanti Viral, Sempat Ingin Menikah Muda
Pasalnya, sejak harga Pertamax naik, banyak pengguna kendaraan yang mulai beralih menggunakan BBM jenis Pertalite.
"Pertamina seharusnya sudah mempersiapkan pasokan yang cukup," kata Piter, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Piter menilai, antusiasme masyarakat yang beralih menggunakan Pertalite adalah sebuah reaksi spontan yang hanya bersifat sementara.
Hal tersebut terjadi dikarenakan lantaran adanya isu harga Pertalite yang juga akan turut naik sehingga hal ini membuat terjadinya kepanikan di kalangan masyarakat.
Piter meyakini bahwa fenomena panic buying tersebut tidak akan berlangsung lama dengan catatan Pemerintah harus segera memutuskan kebijakan terkait Pertalite.
Baca Juga: Baru Pertama Kali Dipanggil Kepolisian hingga Dikerumuni Wartawan, Reza Arap Mengaku Hampir Menangis
Diketahui, terdapat tiga alasan yang menyebabkan Pemerintah terpaksa untuk menaikkan harga BBM jenis Pertamax.
Pertama, harga minyak mentah dunia turut mengalami kenaikan yang saat ini mencapai harga 110 dolar AS atau senilai Rp1,6 juta.
Selain itu, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Palm Oil (ICP) juga turut mengalami kenaikan.