Network
PR BEKASI – Indonesia bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam upaya mengembangkan industri pertahanan dan kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista).
Khairul Fahmi, seorang pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), mengapresiasi kerja sama tersebut dengan adanya sinyal positif bagi Indonesia.
Agar tujuan Indonesia dalam mengembangakan industri pertahanan dan alutsista tercapai, menurut Khairul Fahmi perlu adanya kolaborasi dengan banyak pihak.
Baca Juga: Terlilit Hutang Judi Online, Pria di Bandung Bunuh Seorang Wanita Paruh Baya Berusia 57 Tahun
Kolaborasi tersebut nantinya bisa membantu industri pertahan di Indonesia terutama terkait teknologi alutsista, target pemasaran, dan juga pengembangan sumber daya manusia, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman ANTARA.
Indonesia dapat menawarkan banyak hal dalam kolaborasi tersebut.
Terutama kerja sama dengan UEA ini yang menyimpan perhatian pada industri pertahan Indonesia terkait sistem penguasaan ruang udara dan sistem peringatan (kewaspadaan dini) secara militer.
Baca Juga: 5 Cara untuk Menurunkan Kolesterol Secara Alami Menurut Dokter, Nomor 5 Sangat Berpengaruh
Teknologi pada industri pertahanan milik UEA pun bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mengembangkan alutsista generasi baru yang akan diproduksi bersama-sama.
Pengembangan, riset dan produksi BUMN pertahanan pun akan menjadi lebih optimal dengan adanya kerja sama antara Indonesia dan UEA ini, karena tidak hanya melihat kebutuhan dalam negeri saja.
Kerja sama antara Indonesia dan UEA ini dapat memperluas pasar untuk produk pertahanan Indonesia.
Baca Juga: Simak Cara untuk Mengganti Alamat di KTP, Catat Langkah-langkahnya!
Diharapkan dengan adanya kerja sama ini harga produk pertahanan Indonesia akan kompetitif dan akan besar.
Dalam mengembangkan industri pertahanan ini, kedepannya Indonesia harus membangun kerja sama dengan negara-negara lain yang mempunyai kapabilitas yang lebih maju dalam teknologi dan produksi di industri pertahanan.
Dukungan terkait kerja sama dalam mengembangkan Industri Pertahanan antara Indonesia dan UEA pun datang dari Ujang Komarudin seorang pengamat politik dari Universitas Al Azhar.
Baca Juga: Hadirkan Pertarungan Epic antara Thor dan Gorr, Berikut Jadwal Tayang Perdana Thor: Love and Thunder
"Memang sejatinya industri pertahanan dalam negeri harus dibangun dan diperkuat, namun tanpa melibatkan pihak lain maka upaya tersebut akan sulit," ucap Ujang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman ANTARA.
Hal terpenting dari kerja sama antara Indonesia dan UEA dalam pengembangan industri pertahanan terutama terkait transfer teknologi adalah dapat berjalan dengan setara, seimbang, dan saling menguntungkan.
Perang yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina, pun bisa dijadikan sebuah pelajaran bagi setiap negara termasuk negara Indonesia yang harus bersiap dan membangun kerja sama dalam industri pertahanan jika sewaktu-waktu terjadi perang.***
