Promosikan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf: Perlu Penguatan Desain dan Narasi

- 29 Agustus 2020, 07:08 WIB
Foto: Kemenparekraf
Foto: Kemenparekraf /Kemenparekraf

Hal lainnya yang menjadi sorotan Wawan adalah pentingnya mengkaji kelengkapan data mengenai sebuah produk karena ini menjadi faktor seseorang memutuskan untuk membeli atau tidak.

Kemenparekraf mengadakan seminar daring Bincang Inklusif Seputar Metadata (BISMA). Kegiatan ini membekali para pelaku usaha parekraf dibekali pemahaman dan bisa berbagi pengetahuan mengenai desain produk dan narasi untuk menarik konsumen.

Narasumber yang dihadirkan adalah dua orang ahli, yakni Desainer Sugeng Untung dan Produser Film dan Penulis Buku Handoko Hendryono.

Baca Juga: Tayangkan Adegan Tidak Senonoh, Drama 'It’s Okay Not To Be Okay' Disanksi Komisi Standar Komunkasi

Handoko mengungkapkan bahwa storytelling merupakan hal penting bagi conscious consumer. Konsumen bisa memiliki kepedulian dan kesadaran akan kebaikan dan tanggung jawab.

“Sebagai contoh, ketika konsumen minum kopi, mereka memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar mengenai background dari kopi tersebut, seperti petani nya siapa, bagaimana cara mengolah kopi, jenis-jenis kopi, manfaat kopi, dan lain sebagainya. Informasi seperti ini bisa kita kemas melalui storytelling yang baik,” tutur Handoko.

Storytelling membuat para pelaku parekraf bisa memperkenalkan sebuah produk atau karya dengan menceritakan nilai atau makna yang terkadung di dalamnya, sehingga memberi kesan atau atau energi positif yang mententuh hati dan menciptakan hubungan emosional antara produk dan konsumen.

Baca Juga: 71 Karyawan Positif COVID-19, Pabrik Suzuki di Kabupaten Bekasi Kurangi Produksi hingga 50 Persen

“Karena bisnis adalah connecting the dots bukan mengalahkan lawan, bagaimana kita bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak menjadi suatu hal yang sangat penting,” tutur Handoko.

Jika sebuah brand sudah berkembang pesat, maka pelaku pareakraf harus tetap melakukan inovasi dan kreativitas tanpa henti dengan membuat inovasi baru, namun itu bisa memperkuat produk lama.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah