Bahas Garam Rakyat, Jokowi: Masalah Sudah Diketahui, tapi Tidak Pernah Dicari Jalan Keluarnya

- 5 Oktober 2020, 11:40 WIB
Petani memanen garam di Desa Bunder, Pamekasan, jawa Timur pada tahun 2019.
Petani memanen garam di Desa Bunder, Pamekasan, jawa Timur pada tahun 2019. /ANTARA/Saiful Bahri/

Contohnya, dari kebutuhan garam nasional sebanyak 4 juta ton per tahun, dan produksi garam nasional baru 2 juta ton.

Akibatnya, alokasi garam untuk kebutuhan industri masih banyak, yaitu 2.9 juta ton.

Baca Juga: Hasil Racikan Holding BUMN Farmasi, Obat Penanganan Covid-19 Siap Digunakan

"Saya kira langkah-langkah perbaikan harus kita kerjakan, mulai dari pembenahan besar-besaran supply chain dari hulu sampai hilir. Sekali lagi, pertama perhatikan ketersediaan lahan produksi," tutur Presiden Jokowi.

Dia pun memerintahkan percepat integrasi antara ekstensifikasi lahan garam rakyat yang ada di 10 provinsi, agar betul-betul diintegrasikan sekaligus melakukan ekstensifikasi.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa hilirisasi industri garam, harus dikerjakan dengan mengembangkan industri turunannya.

Baca Juga: Tolak Mogok Kerja Nasional, Empat Serikat Buruh Akan Tempuh Jalur Berbeda demi Jegal RUU Cipta Kerja

"Hilirisasi industri garam harus betul-betul dikerjakan dengan mengembangkan industri turunannya," ucapnya.

Jokowi menekankan seluruh jajarannya agar memerhatikan ketersediaan lahan produksi, mempercepat integrasi serta ekstensifikasi lahan garam rakyat yang ada di sejumlah provinsi.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah