PR BEKASI - Video rekaman yang memperlihatkan aksi Puan Maharani mematikan mikrofon milik Anggota DPR dari Fraksi Demokrat Irwan Fecho saat tengah berbicara mengenai tanggapannya terkait RUU Cipta Kerja pada Rapat Paripurna DPR pada Senin lalu hingga saat ini masih menyulut kemarahan publik.
Pasalnya, Puan Maharani dinilai tidak menghargai hak-hak seseorang dalam menyuarakan pendapatnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief pun turut menyoroti aksi Puan Maharani tersebut.
Bahkan, Andi Arief dengan berani menyindir aksi Puan Maharani tersebut, melalui akun Twitter pribadinya @AndiArief_.
Baca Juga: Ajak 40 Hari Salat Malam untuk Tanggapi UU Cipta Kerja, Yusuf Mansur: Semoga Bukan Kezaliman
"Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani," tulis Andi Arief di Twitter pada Senin, 5 Oktober 2020.
Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani.— andi arief (@AndiArief__) October 5, 2020
Tak hanya menyoroti aksi Puan Maharani, Andi Arief pun memperingatkan bahwa lolosnya UU Cipta Kerja akan membuat kehidupan ekonomi di Indonesia menjadi paham yang lebih mementingkan negara daripada rakyatnya (etatisme).
"Kawan-kawan, Omnibus Law ini kalau lolos akan berpotensi mengubah dasar dan kesepakatan serta napas bernegara dalam hal ekonomi politik. Ekonomi akan jadi kapitalisme vulgar, politik akan kembali centralisasi, etatisme," tulis Andi Arief.
Andi Arief pun tak heran jika selama ini PDIP tidak pernah berada dalam garis perjuangan kaum buruh.