Kanal YouTube NUSA TV mengunggah video berjudul “Sosok Okky Madasari Diduga Provokator Asal WNI Singapura” pada 10 Oktober 2020, Kanal YouTube FOCUS DAY mengunggah video berjudul “Provokator Kadrun Wanita Ini”, dan beberapa kanal YouTube lain.
Akan tetapi, Okky Madasari menanggapi tuduhan tersebut dengan santai. Ia menangkap layar tuduhan-tuduhan itu dan dibagikan kembali di akun Twitter pribadinya, @okkymadasari.
Walaupun dia menganggap tuduhan tersebut dianggap melanggar UU ITE, Okky menegaskan tidak akan melapor ke polisi.
Bagi Okky, tuduhan tersebut cukup menjadi pengingat bagaimana buzzer bekerja.
Akan aku simpan untuk pengingat bagaimana buzzer dan disinformasi bekerja.
Apakah akan aku laporkan pakai UU ITE? Tentu tidak. pic.twitter.com/F0cEqLmBQv— Okky Madasari (@okkymadasari) October 9, 2020
Baca Juga: Komentari Demo UU Cipta Kerja, Aa Gym: Jangan Lakukan Kekerasan kepada Aparat, Mereka Saudara Kita
“Akan aku simpan untuk pengingat bagaimana buzzer dan disinformasi bekerja. Apakah akan aku laporkan pakai UU ITE? Tentu tidak,” tulis Okky.
Okky dianggap sebagai provokator dan dalang UU Omnibus Law karena mempertanyakan apakah presiden, menteri, dan anggota DPR sudah membaca UU tersebut sebelum disahkan.
“Tak usah gentar kalau digertak, ‘Memang sudah baca?’. Coba dibalik: RUU Cipta Kerja itu hampir 1000 halaman lho! Apakah anggota dewan, presiden, menteri sudah baca semua sebelum menyetujui jadi UU yg berdampak pada banyak orang?,” ujar Okky.
Selain itu, mahasiswa doktoral NUS Singapura tersebut juga membagikan foto aksi buruh dan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
“Mereka yang memimpin kita, mereka yang menentukan arah bangsa. Mereka bukan kawanan domba dan bukan wayang yang dimainkan dalang,” tutur pemenang Kusala Sastra tahun 2012 itu.