KKSB Papua Kembali Menyerang, TNI: Mereka Menerapkan Taktik Licik dan Mengorbankan Warga Sipil

- 11 Oktober 2020, 09:31 WIB
Profil sebagian dari kelompok separatis bersenjata di Papua, ANTARA/HO-Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI.
Profil sebagian dari kelompok separatis bersenjata di Papua, ANTARA/HO-Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI. /ANTARA/

PR BEKASI – Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, kelompok sipil bersenjata di Papua menerapkan taktik licik dan mengorbankan warga sipil dalam rangkaian kekerasan brutal yang mereka lancarkan.

Dia menjelaskan, rangkaian kekerasan gerombolan bersenjata ini semakin brutal dan gelap mata, tidak lagi memperhatikan siapa yang menjadi korban, termasuk warga sipil.

"Hal ini sangat disesalkan, karena ini berarti pelanggaran terhadap HAM (Hak Asasi Manusia) dan nilai-nilai kemanusiaan. Masyarakat sipil adalah pihak yang perlu dilindungi semua pihak," tutur Kolonel Czi IGN Suriastawa, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 11 Oktober 2020.

Baca Juga: Bias Informasi Omnibus Law Tersebar di Ruang Publik, Menteri LHK Tegaskan Beberapa Poin Penting Ini

Sama seperti serangan-serangan sebelumnya, serangan gerombolan bersenjata kembali terjadi. Kali ini terhadap Pos TNI, pada Sabtu, 10 Oktober 2020, di Kampung Koteka, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, yang diduga untuk memprovokasi para personel TNI agar membalas tembakan.

Namun ternyata, personel TNI bertindak profesional dengan cara tetap siaga dalam kedudukan pertahanannya, dan terus mengintai arah datang tembakan.

Personel TNI akan membalas tembakan secara terbidik, bila anggota gerombolan bersenjata yang menyerang telah teridentifikasi secara pasti, untuk menghindari jatuhnya korban warga sipil di sekitar tempat kejadian.

Baca Juga: Buntut Aksi Perusakan Halte TransJakarta, Anies Baswedan Perkirakan Rp65 Miliar untuk Dana Perbaikan

Hal tersebut juga dilakukan oleh personel TNI lain yang bertugas di setiap tempat di Papua.

Kolonel Czi IGN Suriastawa menyampaikan, ada fenomena menarik dari taktik kelompok sipil bersenjata akhir-akhir ini, dengan berusaha memprovokasi TNI-Polri di setiap tempat, waktu, dan kesempatan.

Kelompok kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) ini juga melakukan penyerangan di tengah-tengah keramaian warga sipil.

Baca Juga: Jurnalis Terima Intimidasi dalam Meliput, Polri Berdalih: Situasinya Chaos dan Anarkis

Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan, kelompok bersenjata tersebut berharap agar personel TNI-Polri membalas tembakan, sehingga bila jatuh korban warga sipil akan menjadi bahan fitnah dan berita bohong dari mereka, bahwa para korban dibunuh personel TNI.

"Sepertinya cara ini merupakan pesanan dari pendukung mereka di luar negeri, yang selalu berbicara tentang pelanggaran HAM," ujarnya.

Pendukung tersebut memerlukan bahan untuk memojokkan pemerintah Indonesia di forum internasional, padahal ternyata merekalah pelakunya.

Baca Juga: Para Wanita Jangan Cemas Jika Ada Benjolan Tiba-tiba di Area Payudara, Dokter Beri Penjelasannya

Sudah beberapa kali kesempatan, terbukti bahwa kelompok bersenjata dan pendukungnya selalu memutarbalikan fakta kejadian.

"Mereka tidak berkomentar bila korban yang terbukti mereka bunuh adalah warga sipil, baik orang asli Papua maupun pendatang. Ini bukti bahwa merekalah pelanggar HAM yang sebenarnya," tutur Kolonel Czi IGN Suriastawa.

Menurutnya, hal ini sangat besar kemungkinan karena personel TNI bersikap profesional, tetap tenang, tidak membalas tembakan dari serangan-serangan mereka.

Baca Juga: Tuding Jokowi Tidak Jawab Masalah Omnibus Law, Mardani Ali Sera: Bapak Sudah Baca Atau Belum?

KKSB sendirilah yang akan menembakkan dan berusaha membunuh warga sipil, sebagai bahan fitnah kepada TNI-Polri.

"Semoga masyarakat dan dunia internasional bisa pahal akan situasi ini, dan tidak mudah percaya dengan fitnah dan berita bohong yang selalu dimainkan KKSB beserta kelompok pendukungnya di luar negeri," kata Kolonel Czi IGN Suriastawa.

Setelah gagal mendapatkan perhatian dari Sidang Umum PBB pada 22 sampai 29 September 2020 lalu, KKSB di Papua semakin beringas dan membabi buta menyerang aparat negara serta warga sipil untuk menunjukan keberadaannya yang semakin diabaikan masyarakat.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Detik-detik Sebelum Seorang Pemuda Diculik Saat Mengikuti Kelas Online

Cara yang digunakan antara lain memprovokasi, meneror, mengorbankan masyarakat sipil, kemudian memfitnah aparat TNI-Polri yang bertugas menjaga keamanan dan kedamaian di Papua.

Tujuannya adalah agar masyarakat setempat tertekan dan terpaksa mendukung mereka, serta mendapatkan perhatian dunia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x