Terjebak di Kerumunan, Dosen Ini Jadi Korban Salah Tangkap Polisi Hingga Babak Belur

- 12 Oktober 2020, 08:29 WIB
AM, dosen FH-UMI jadi korban salah tangkap aparat saat terjebak di demo tolak omnibus law. /Twitter/@PBHLI_Nasional/
AM, dosen FH-UMI jadi korban salah tangkap aparat saat terjebak di demo tolak omnibus law. /Twitter/@PBHLI_Nasional/ /

“Pada saat bersamaan, AM berusaha untuk menjelaskan bahwa dirinya bukan termasuk massa aksi tolak Omnibus Law da menjelaskan identitas dirinya bahwa AM adalah seorang dosen dan menunjukkan KTP-nya,” tulis @PBHI_Nasional.

Namun, bebrapa oknum polisi dengan membabi buta memukuli AM hingga ia terjatuh dan diinjak-injak oleh oknum polisi.

Baca Juga: Dibakar Oknum Pengunjuk Rasa Tolak Omnibus Law, Halte Transjakarta Bisa Kembali Digunakan Hari Ini

Setelah itu, AM berusaha terbangun kemudian terjatuh lagi karena oknum polisi masih memukuli AM di bagian kepala dan di bagian paha menggunakan tameng.

Kemudian, sekira pukul 22.00 WIB, AM diseret ke mobil taksis kepolisian yang didalamnya mobil tersebut sodara AM dipukuli lagi berulang kali.

Dalam pemukulan terseut, AM kembali menjelaskan bahwa dirinya merupaan seorang dosen dan bukan peserta aksi.

Baca Juga: PSBB Transisi DKI Jakarta, Kini Pelanggan Dibolehkan Makan di Tempat dengan Syarat

“Namun direspon oleh oknum polisi dengan melontarkan kata-kata kasar (Dosen Sun**la) sembari kembali memukuli kepala sodara AM. Dengan kondisi lemas dan memar tepatnya di fly over sodara AM dipindahkan ke mobil taksis lainnya,” tulis PHBI_Nasional.

Sekira pukul 22.30 WIB, saat pengambilan data oleh Kepolisian, salah seorang oknum kepolisian kemudian menggunting rambut sodara AM.

Hingga pada Jumat, 9 Oktober pukul 23.00 WIB AM dibebaskan karea tidak terbukti persalah.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x