Geram dengan Jokowi yang Tolak Mentah-mentah Usulan MUI, Rocky Gerung: Ma'ruf Amin Pasti Kesel Tuh

- 20 Oktober 2020, 09:50 WIB
Kolase foto Rocky Gerung (kiri) dan Joko Widodo (kanan).
Kolase foto Rocky Gerung (kiri) dan Joko Widodo (kanan). /YouTube Rocky Gerung Official /Pikiran-rakyat.com

PR BEKASI - Banyak kontroversi yang dituai oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) usai menolak mentah-mentah usulan MUI untuk dikeluarkan Perppu UU Cipta Kerja saat mereka menemuinya di Istana Bogor pada Jumat, 16 Oktober lalu.

Hal tersebut tentu membuat pengamat politik Indonesia Rocky Gerung geram dan mengungkapkan pendapatnya terkait penolakan tersebut.

Menurutnya, tindakan MUI yang mendatangi Istana Bogor itu merupakan tanda bahwa ada yang salah dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh Jokowi.

Baca Juga: Setahun Jokowi-Ma'ruf, KontraS: Selain Resesi Ekonomi, Indonesia Juga Terancam Resesi Demokrasi

"Itu merupakan simbol tradisi dalam masyarakat Jawa, NU, dan Muhammadiyah ada dalam kultur politik Jawa, ini masyarakat sipil menghadap raja ada ketidakadilan biasanya di era kerajaan Mataram itu, biasanya raja yang bijak tahu bahwa bila sudah ada pembangkangan atau biasa disebut civil disobedience itu artinya ada yang salah dalam kebijakannya," ucapnya.

Rocky Gerung kecewa dengan respons Jokowi yang langsung menolak usulan MUI tersebut dengan cara yang salah.

"Ini presiden Jokowi langsung bilang tidak, silahkan pergi ke MK, jadi itu ketidaksopanan juga. Paling nggak presiden mengatakan 'Ok itu masukkan yang bagus, sangat mungkin masih bisa kita pikirkan dan kita dengan sangat hati-hati melihat perkembangan sosial berdasarkan analisis MUI'," ucapnya.

Baca Juga: Reisa Minta Masyarakat Tak Meragukan Lagi Manfaat dari Vaksin  yang Akan Diberikan Pemerintah

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, menurutnya, tindakan Jokowi tersebut memperlihatkan bahwa presiden dijauhi oleh masyarakat sipil karena tidak mampu membangun komunikasi yang baik.

Terlihat kesal, Rocky Gerung pun mengatakan, "Jadi pers seharusnya tulis MUI, NU, dan Muhammadiyah ditolak kehadirannya oleh presiden."

"Itu juga nanti akan menambah energi dari masyarakat sipil untuk melakukan pembangkangan sosial karena presiden tidak mau berkomunikasi kan," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Demo Tolak UU Ciptaker Kembali Digelar Hari Ini, Mahfud MD: Hati-hati Jangan Sampai Ada Penyusup

Rocky Gerung pun menjelaskan bahwa komunikasi yang terhambat merupakan salah satu alasan terjadinya pembangkangan sosial

"Salah satu alasan pembangkan sosial karena komunikasi macet, padahal ini NU dan Muhammadiyah itu mewakili separo dari pikiran politik Indonesia loh," ucapnya.

"Dan mereka datang secara terbuka kepada presiden jadi langsung bicara, kan MUI itu bagaimanapun di situ yang terbesar adalah NU dan Muhammadiyyah kan, dan jangan lupa MUI itu ketua nonaktifnya adalah wakil presiden sampai sekarang," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Mahfud MD Soal Demo BEM SI Hari Ini: Tak Harus Minta Izin, Menyampaikan Aspirasi Dijamin Konstitusi

Menurutnya jika istana memang memiliki etika politik, seharusnya presiden didampingi oleh Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin.

"Kan jadi lebih lembut pendekatannya, jadi sudah pasti saya bisa analisis bahwa pak wakil presiden pasti kesel tuh, itu dia tahan lagi di dalam batinnya," tutur Rocky Gerung.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x