Tahu Rumahnya Akan 'Dirusak', Seekor Komodo Ini Hadang Truk Pembangunan ‘Jurassic Park’

- 25 Oktober 2020, 17:49 WIB
Komodo berada di depan truk pembangunan 'Jurassic Park' di Pulau Komodo
Komodo berada di depan truk pembangunan 'Jurassic Park' di Pulau Komodo /Instagram/ @gregoriusafioma

PR BEKASI – Sebuah foto memperlihatkan seekor komodo tengah menghadang truk di Pulau Komodo Rinca, Nusa Tenggara Timur, beredar luas dikalangan warganet.

Bahkan, Komodo menempati trending di media sosial Twitter, dan telah mendapat lebih dari 14.000 cuitan.

Truk tersebut diketahui merupakan kendaran yang digunakan untuk pembangunan “Jurassic Park”, sebuah rencana yang digagas oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya pada bulan Juli 2019 lalu.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kembali Perpanjang PSBB Transisi hingga 8 November 2020

Hal itu diketahui melalui unggahan di akun Instagram penulis Gregorius Afioma, yang sampai saat ini telah disukai oleh lebih dari 147.000 pengguna.

Dalam unggahan tersebut, dia menyampaikan bahwa foto situasi pembangunan “Jurassic Park”, didapat dari seorang teman.

“Dapat kiriman foto tentang situasi pembangunan ‘Jurassic Park’ ini dari seorang teman. komodo ‘hadang’ truk pembangunan Jurassic Park di Rinca,” ujar Gregorius Afioma, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @gregoriusafioma.

Baca Juga: Sebut NU Bukan Padanan Gus Nur, Andie Arief: Saya Percaya Gus Nur Akan Dimaafkan

“Ini benar-benar ‘gila’, tak pernah dibayangkan sebelumnya bisa terjadi,” ucapnya menambahkan.

Gregorius Afioma mengungkapkan bahwa truk tersebut masuk ke dalam kawasan konservasi, yang dijaga dengan ketat selama puluhan tahun.

Penjagaan ketat tersebut juga telah secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yang layak, demi konservasi.

Baca Juga: Kembali Buka Pariwisata, Bali Gelar 'Bali I Miss U' dan Undang Peselancar Dunia

“Ini barangkali truk pertama yang masuk kedua dalam kawasan konservasi komodo, sejak komodo menjadi perhatian dunia tahun 1912,” ujar Gregorius Afioma.

“Dengan santuy (santai), orang menyaksikan dari atas truk. Tanpa mereka menyadari, bahwa kawasan ini telah melewati sejarah yang sangat panjang dan melibatkan narasi-narasi pengorbanan dari berbagai pihak,” tuturnya menambahkan.

Gregorius Afioma mengatakan bahwa semua cara untuk menentang rencana pembangunan “Jurassic Park”, sudah dilakukan.

Baca Juga: Susul Rencana Korea Selatan, Jepang Targetkan Bebas Emisi pada 2050 Mendatang

“Dan dilakukan secara terhormat, sebagaimana pemuja rejim ini kehendaki, baik di jalanan maupun di kantor-kantor pemerintahan. Namun, nyatanya memang tidak didengarkan,” ujarnya.

Gregorius Afioma menjelaskan bahwa pembangunan “Jurassic Park” di Pulau Komodo, berawal dari kunjungan Presiden Jokowi pada bulan Juli 2019 lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi mengumumkan rencana pembangunan “Jurassic Park”.

Baca Juga: Hasil Vaksin Buatan Oxford Sesuai Harapan dan Memicu Kekebalan Tubuh Menjadi Lebih Kuat

“KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana) yang menjadi pengelola TNK (Taman Nasional Komodo), hanya ‘nurut’ saja kemauan presiden,” ucapnya.

Gregorius Afioma melanjutkan, padahal pada tahun sebelumnya, orang beramai-ramai membongkar pengaplingan PT. Segara Komodo Lestari milik David Makes, yang merupakan kakak dari pemilik Plataran Komodo, Josua Makes.

Lokasi perusahaan tersebut berada di kawasan yang sama, dan KLHK berkomitmen untuk meninjau kembali izin pembangunan dalam kawasan.

Baca Juga: Oknum Perwira Polisi yang Terlibat Jadi Pengedar Sabu Langsung Dipecat

“Saya sendiri skeptis apakah pembangunan ini benar-benar suatu keputusan yang terencana, atau rencana yang impulsif karena momentum saja,” ucap Gregorius Afioma.

“Jokowi sendiri mungkin tak banyak paham tentang konservasi komodo, jika hanya mengandalkan satu-dua kali kunjungan saja,” ujarnya menambahkan.

Gregorius Afioma menuturkan bahwa dalam kunjungan kedua Presiden Jokowi, dapat dengan mudah dilihat siapa yang memberikan fasilitas (bdk, kapal, tempat menginap, dan orang-orang yang mendampingi) pada saat itu.

Baca Juga: Naskah Pidato Tulis Tangan Adolf Hitler Dilelang hingga Laku Terjual Rp591 Juta

“Presiden yang terobsesi dengan investasi, apalagi menjual ‘kesejahteraan’ masyarakat, tentu sangat antusias dengan rencana itu. Padahal konsekuensinya banyak,” ujarnya.

Gregorius Afioma pun menilai bahwa proses pembangunan tersebut, sudah jelas mengabaikan prinsip konservasi. Apalagi, bangunan dan model pengelolaannya.

“Melihat foto ini, dalih zona pemanfaatan hanya alibi semata. Tahapan proses pembangunan ini saja, sudah jelas mengabaikan prinsip konservasi, apalagi bangunan dan model pengelolaan,” tuturnya.

Baca Juga: Anak Gus Nur Ungkap Kronologi Penangkapan sang Ayah: Berlebihan

Melalui kolom komentar, warganet pun mengungkapkan kekecewaan mereka dan menyayangkan rencana pembangunan “Jurassic Park” tersebut.

“Miris banget, Taman Nasional yang harusnya dijaga keasliannya, malah dibangun, melanggar prinsip konservasi,” ujar pemilik akun @turissendaljepit.

Please (tolong) lah, jangan rusak rumah asli komodo demi Jurassic Park (uang) semata,” ucap pemilik akun @shifamaulina.

Baca Juga: LIVE STREAMING MotoGP Teruel Hari Ini, Takaaki Nakagami Pimpin Pole Position

“Aduh bapak, kalau mau bangun Indonesia Timur, bangunlah gedung-gedung sekolah dahulu. Kami lebih butuh fasilitas pendidikan yang layak, biarkan pulau komodo tetap asri,” tutur pemilik akun @athallaradit_.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x