Setelah dilakukan identifikasi, saat ini ada 6 institusi yang mengembangkan vaksin Covid-19, suatu bentuk kepedulian para peneliti, dosen untuk mencari solusi Covid-19.
“Persiapan uji coba pada hewan. Diharapkan dapat selesai dan semoga hasilnya memuaskan pada akhir tahun,” kata Bambang.
Baca Juga: Waspadai Wasir karena Terlalu Lama Duduk Disaat WFH, Simak Cara Mencegahnya
Setelah itu bibit vaksin yang teruji pada sel hewan tersebut akan diserahkan ke Bio Farma, sebagai pihak yang nanti akan melakukan produksi sekala kecil untuk tahap uji klinis 1, 2, dan 3.
Pada tahap uji klinis, Bio Farma bertindak sebagai sponsor pelaksana bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes).
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai badan regulator yang mengeluarkan izin edar apabila vaksin nantinya telah selesai uji klinis.
Baca Juga: Hasil Liga Eropa: AC Milan Benamkan Sparta Praha dengan Skor 3-0, Pemain Pinjaman MU Curi Perhatian
“Uji klinis perlu dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin yang dihasilkan aman,” katanya.
Faktor nomor satu yang harus dipenuhi dalam pembuatan vaksin adalah keamanan, dalam pengertian vaksin jangan menimbulkan efek samping atau gangguan kesehatan serius.
“Jadi intinya kami juga menerapkan kehati-hatian dalam setiap prosesnya,” ujar Bambang.***
Editor: Puji Fauziah