Komentari Pembangunan Wisata Komodo, Haris Azhar: Ada Pemisahan Turis Miskin dan Premium

- 2 November 2020, 18:21 WIB
Haris Azhar bicara soal pro kontra pembangunan wisata premium di Labuan Bajo.
Haris Azhar bicara soal pro kontra pembangunan wisata premium di Labuan Bajo. /instagram.com/@azharharis

PR BEKASI – Mega proyek pembangunan pariwisata premium di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah diresmikan oleh pemerintah pusat melalui PUPR.

Pembangunan mega proyek itu untuk mendukung pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Labuan Bajo.

Untuk diketahui, di Labuan Bajo terdapat habitat komodo yang hanya terdapat di Indonesia. Komodo sendiri sudah tergolong satwa yang dilindungi oleh UNESCO.

Baca Juga: Tim Novel Baswedan Diminta Ambil Alih Kasus Harun Masiku, KPK Buka Suara

Menanggapi hal tersebut, Haris Azhar, seorang advokat, menuturkan bahwa rencana proyek pembangunan pariwisata tersebut mengandung diskriminasi untuk pengunjung premium dan pengunjung regular.

"Jadi proyek pembangunan wisata premium di Labuan Bajo itu mengandung diskriminasi, memisahkan untuk orang kaya dan orang miskin," kata Haris Azhay, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari video yang diunggah kanal YouTube Haris Azhar pada Senin, 2 November 2020.

Haris Azhar mengungkapkan bahwa sistem masuk pariwisata tersebut menggunakan kartu sesuai dengan kelas dan jenis wisata berdasarkan status ekonomi pengunjung.

Baca Juga: Sentil Megawati, Fahri Hamzah: Politisi Tidak Boleh Menanyakan Apa yang Sudah Kaum Milenial Lakukan

"Rencana proyek pembangunan pariwisata premium di Labuan Bajo bakal dibangun banyak resor. Sistemnya masuk pake kartu, bakal ada pemisahan antara turis miskin dan turis premium," ujar Haris Azhar.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x