Adib mengatakan, dengan melihat realitas tersebut, maka negara harus hadir dalam artian mengakomodir kepentingan-kepentingan Habib Rizieq yang selaras dengan pemerintah.
Hal tersebut juga bisa menjadikan Habib Rizieq sebagai mitra, bukan sebaliknya yang terkesan memukul melalui narasi-narasi yang bertentangan.
Baca Juga: Momentum Hari Pahlawan, Wisma Atlet Tandai sebagai Genderang Perang Lawan Covid-19
"Bukan hanya lip service (basa basi), cuma sekedar mengungkapkan di media massa, melainkan ada benar-benar dirangkul untuk kepentingan bangsa dan negara, jangan seolah negara memukul," kata Adib Miftahul.
Adib menjelaskan, dengan pemerintah merangkul Habib Rizieq, maka kegaduhan akibat dari perbedaan pendapat yang saat ini kerap muncul bisa tereliminasi.
Adib juga menyebut, bila kekuatan politik 212 dan sejenisnya hingga saat ini masih terpelihara dengan baik, dan pemerintah bisa menyamakan persepsi, hal itu justru akan menguntungkan rezim Jokowi.
Baca Juga: Diberi Gelar Pahlawan oleh Jokowi, Jenderal Soekanto Ternyata Pernah Tolak Nama Pemberian Belanda
Selain itu, dengan banyaknya massa yang menjemput Habib Rizieq tersebut, maka hal itu tidak bisa dipandang sebelah mata, dan akan mempengaruhi proses politik di tahun 2024.
"Dengan merangkul Habib Rizieq Shihab dan pendukungnya, saya kira akan membuat teduh proses politik di tahun 2024 yang akan datang, karena bagaimanapun ini tidak bisa dipandang sebelah mata." kata Adib Miftahul.***