Kubah Lava Belum Terlihat, Magma Masih Terus Naik Ke Permukaan Kawah Merapi

- 19 November 2020, 21:48 WIB
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 November 2020.
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 November 2020. /Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO

PR BEKASI – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah masih terus memperlihatkan aktivitasnya seiring dengan perubahan status dari waspada ke siaga.

Aktivitas tersebut terlihat dari pergerakan magma yang saat ini masih terus naik menuju ke permukaan kawah gunung Merapi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Baca Juga: Intoleransi dan Ektremisme Jadi Ancaman Dunia, Yenny Wahid: untuk Menangkalnya Libatkan Minoritas

"Magma belum muncul di permukaan. Masih menuju ke permukaan," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Kamis, 19 November 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Hanik Humaida mengatakan, berdasarkan data-data kegempaan sejak Oktober 2020 memang mengindikasikan bahwa magma sedang bergerak menuju ke permukaan.

Namun sampai saat ini, pihaknya masih belum dapat memperkirakan kapan magma itu akan sampai di permukaan kawah Merapi.

Baca Juga: Habib Rizieq Dikabarkan Menghilang, FPI Rilis Kondisi Terbarunya

Karena magma belum muncul di permukaan, menurut dia, kecepatan pertumbuhan dan volume magma hingga kini belum bisa diketahui.

Sementara itu, berdasar pemantauan morfologi puncak sampai dengan 16 November 2020, kubah lava juga belum terdeteksi muncul di permukaan gunung api aktif itu.

"Nanti kita ikuti prosesnya. Kalau terbentuk kubah lava maka akan terjadi guguran lava pijar, awan panas, dan sebagainya," ujarnya.

Baca Juga: Terkait Kehadiran di Bareskrim Polri Besok, Ridwan Kamil: Hanya Dimintai Keterangan, Bukan Diperiksa

Terkait potensi bahaya guguran lava, menurut Hanik Humaida, memiliki kemungkinan mengarah ke bukaan kawah atau ke arah Kali Gendol.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan guguran lava tersebut akan turun ke arah barat, barat laut atau ke Kali Senowo.

"Tetap ada kemungkinan ke arah barat, barat laut melihat EDM atau deformasinya atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang ada di sisi barat," kata Hanik Humaida.

Baca Juga: Ternyata dalam Islam Seorang Wanita Diperbolehkan Bekerja di Luar Rumah, Asal dengan Syarat Ini

Sebelumnya, BPPTKG tetap mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga berdasarkan aktivitas vulkanisnya.

Untuk kegiatan penambangan pasir di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG juga telah meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: 'Tampar' Para Pejabat, Aa Gym: Bagaimana Bangsa Ini Jadi Besar, Jika yang Diberi Amanah Tidak Jujur? 

Empat kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi pun telah diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Keempat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Sleman yang terletak Daerah Istimewa Yogyakarta; serta Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di Provinsi Jawa Tengah.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah