Peneliti Ungkap Misteri Bagaimana Virus Bisa Menular, Berharap Dapat Kacaukan 'Virion'

20 Januari 2021, 08:16 WIB
Ilustrasi virus. /PIXABAY/

PR BEKASI - Para peneliti untuk pertama kalinya mengidentifikasi cara virus seperti virus polio dan virus flu biasa 'mengemas' kode genetik mereka yang memungkinkan virus untuk menginfeksi sel.

Temuan itu dipublikasikan pada Jumat, 8 Januari 2021 dalam di jurnal PLOS Pathogens oleh tim dari Universitas Leeds dan York.

Penelitian ini membuka kemungkinan bahwa obat atau agen anti-virus dapat dikembangkan untuk menghentikan infeksi tersebut sejak virus itu masuk dalam inangnya maupun tubuh manusia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta, Jawa Barat, dan Banten Hari Ini

Setelah sel terinfeksi, virus perlu menyebarkan materi genetiknya ke sel lain. Ini adalah proses kompleks yang melibatkan pembuatan apa yang dikenal sebagai virion.

Yakni salinan virus yang baru terbentuk. Setiap virion adalah cangkang protein yang berisi salinan lengkap kode genetik virus.

Lewat Virion inilah kemudian virus dapat menginfeksi sel lain dan menyebabkan penyakit.

Baca Juga: Pemerintah Swiss Desak Masyarakat Tolak Larangan Penggunaan Burkak dan Cadar

Apa yang menjadi misteri sampai sekarang adalah pemahaman rinci tentang cara virus membuat bibit-bibit virion.

Professor Peter Stockley, mantan Direktur Astbury Center for Structural Molecular Biology di Leeds mengungkap studi ini penting dilakukan untuk menghentikan virus sejak pembentukan virion.

"Studi ini sangat penting karena cara itu mengubah pemikiran kita tentang bagaimana kita dapat mengontrol beberapa penyakit virus. Jika kita dapat mengganggu mekanisme pembentukan virion, maka ada potensi untuk menghentikan infeksi sebelum berkembang," kata Stocklye seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Daily, Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Mengharukan, Hanya Tersisa Orang Tua, Pria ini Ceritakan 2 Kakak dan 1 Adiknya yang Positif Covid-19

"Analisis kami menunjukkan bahwa fitur molekuler yang mengontrol proses pembentukan virion dilindungi secara genetik, yang berarti mereka tidak bermutasi dengan mudah, hal ini mengurangi risiko/kekhawatiran bahwa virus dapat berubah dan membuat obat baru menjadi tidak efektif," sambungnya.

Penelitian di Leeds dan York mempertemukan para ahli dalam struktur molekul virus, mikroskop elektron, dan biologi matematika.

Studi ini berfokus pada virus sapi yang tidak berbahaya yang tidak menular pada manusia, Enterovirus-E, yang merupakan pengganti yang diadopsi secara universal untuk virus polio.

Baca Juga: Update Evakuasi Gempa Sulawesi Barat, Basarnas: Korban Meninggal Sebanyak 90 Orang

Virus polio adalah virus berbahaya yang menginfeksi manusia.

Kelompok enterovirus juga termasuk rhinovirus manusia, yang menyebabkan flu biasa.

Studi terbaru ini merinci peran dari apa yang disebut sinyal pengemasan RNA, wilayah pendek molekul RNA yang bersama dengan protein dari selubung virus memastikan pembentukan virion infeksius yang akurat dan efisien.

Baca Juga: Minta Jangan Ada Penyelewengan, Wali Kota Bekasi Bongkar Kunci Sukses Pembangunan

Mereka menggunakan kombinasi biologi molekuler dan matematika, para peneliti dapat mengidentifikasi kemungkinan situs pada molekul RNA yang dapat bertindak sebagai sinyal pengemasan.

Dengan menggunakan mikroskop elektron canggih di Astbury Biostructure Laboratory di University of Leeds, para ilmuwan dapat secara langsung memvisualisasikan proses ini.

"Memahami secara rinci bagaimana proses ini bekerja, dan fakta bahwa proses ini tampak terkonservasi di seluruh keluarga patogen virus, akan memungkinkan industri farmasi untuk mengembangkan agen anti-virus yang dapat memblokir interaksi utama ini dan mencegah penyakit." ujar Profesor Twarock dari York.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Science Daily

Tags

Terkini

Terpopuler