Nekat Belajar Tatap Muka, Wisma Atlet Kebanjiran Ratusan Mahasiswa Positif Covid-19

5 Oktober 2020, 17:49 WIB
Petugas mempersiapkan alat medis di RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. /ANTARA

PR BEKASI - Sampai saat ini, akibat dari terus meningkatnya angka positif Covid-19 di tanah air, tak hanya pekerjaan yang diharus dilakukan di rumah masing-masing (work from home).

Pembelajaran pun dilakukan secara daring, mulai dari tingkat SD hingga perkuliahan.

Untuk diketahui, Provinsi DKI Jakarta saat ini masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pengetatan selama dua pekan, terhitung mulai 28 September hingga 11 Oktober 2020.

Baca Juga: Tidak Puas dengan KTM, Pol Espargaro Yakin Musim Depan Raih Podium Bersama Honda 

PSBB yang diperketat awalnya diberlakukan selama dua pekan mulai 14 hingga 27 September 2020. Pemprov Jakarta memutuskan kembali memperpanjang PSBB karena angka kasus positif Covid-19 berpotensi meningkat kembali jika PSBB dilonggarkan.

Sayangnya, baru-baru ini Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, dibanjiri kunjungan ratusan mahasiswa dari Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) di Cilandak, Jakarta Selatan. Bukan untuk studi, 200 mahasiswa ini terpapar virus corona (Covid-19).

“Benar sudah dibawa ke Wisma Atlet dan Tower Pademangan untuk diisolasi. Jumlahnya sekitar 200 lebih dikitlah,” ucap Mundari, Camat Cilandak, Jakarta Selatan, Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Senin, 5 Oktober 2020.

Menurut Mundari, ratusan mahasiswa yang positif Covid-19 itu diketahui usai dilakukan tracing. Dari 1 kamar yang dikabarkan terpapar, kemudian menyebar ke kamar lainnya. Dan kampus tersebut telah ditutup untuk sementara waktu.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Aplikasi Belanja Online di Indonesia Meningkat Drastis 

Ditambahkan Mundari, kampus PTIQ melakukan pembelajaran tatap muka. Pihaknya sendiri sudah mengimbau ke pihak kampus tersebut.

“Kemungkinan semester 1, 2, dan 3 yang masih tatap muka. Kan belum boleh untuk tatap muka dan kampus itu di bawah kementerian. Kita sudah memberi peringatan ya dan benar-benar kaget nggak nyangka sampai ratusan yang positif,” ucapnya.

Berdasarkan situs resmi Pemprov DKI yang menampilkan jumlah kasus aktif Covid-19 pada 21 hingga 30 September di klaster-klaster penyebaran di wilayah DKI Jakarta.

Berikut rincian 10 klaster penularan Covid-19 dengan jumlah kasus aktif tertinggi di wilayah DKI Jakarta.

Baca Juga: Bahan Baku Obat 95 Persen Impor, DPR Dorong Industri Farmasi Gunakan Bahan Baku Lokal 

1. Kementerian Perhubungan RI: 76 kasus

2. Asrama Cendrawasih Pemda Papua: 60 kasus

3. Kementerian Pertahanan RI: 40 kasus

4. Kantor Metro TV: 23 kasus

5. Kompas TV: 19 kasus

6. Kemenpora RI: 18 kasus

Baca Juga: Meggy Wulandari Pamer Kemesraan dengan Suami Baru, Warganet: Udah Tua, Lebay Banget Sih Mbak! 

7. Panti Laras Harapan Sentosa 3: 15 kasus

8. Pernikahan RW 12 Kelurahan Penggilingan: 15 kasus

9. BATAN: 14 kasus

10. Takziah Duren Sawit: 14 kasus.

Selama PSBB, warga Ibu Kota diimbau tetap beraktivitas di rumah serta membatasi kegiatan yang mengundang kerumunan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler