Bandingkan Aturan Paksaan Berjilbab dengan Tak Boleh Gondrong, Gus Nadir: Kalian Diam Saja

- 23 Januari 2021, 18:55 WIB
Gus Nadir bandingkan aturan paksaan berjilbab dengan tak boleh gondrong.
Gus Nadir bandingkan aturan paksaan berjilbab dengan tak boleh gondrong. /nadirhosen.net

PR BEKASI - Dosen Fakultas Hukum Universitas Monash Australia Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir turut menyoroti kehebohan aturan siswi non muslim dipaksa mengenakan jilbab di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat.

Sebagaimana diketahui, publik Indonesia dihebohkan oleh video yang menampilkan adanya pemaksaan aturan mengenakan jilbab untuk siswi non Muslim SMKN 2 Padang itu.

Menanggapi kehebohan tersebut, Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Gus Nadir membandingkan reaksi masyarakat terhadap aturan pemaksaan mengenakan jilbab dengan aturan pemaksaan berambut rapi.

Menurutnya, ada perbedaan sikap masyarakat terhadap aturan pemaksaan siswa sekolah berambut rapi.

Baca Juga: Habib Sebut Film 'Tanda Tanya' Singgung Umat Islam, Hanung Bramantyo: Saya Paham, Saya Hanya Diam

"Kalian itu heboh pas siswi non Muslim dipaksa pakai jilbab. Tapi, kalian diam saja ketika siswa dipaksa tidak boleh gondrong," tutur Gus Nadir dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Gus Nadir mengungkap, perbedaan sikap tersebut bahkan pada titik yang ekstrem yakni pemberian hukuman kepada siswa yang berambut gondrong.

"Bahkan kena hukuman digundulin," kata Gus Nadir.

Perbedaan sikap tersebut dipertanyakan oleh Gus Nadir, mengingat kedua aturan tersebut sama-sama melanggar hak warga untuk memperoleh pendidikan.

Baca Juga: Cek Fakta: Masyarakat Dikabarkan Tak Boleh Protes Jika Vaksin Covid-19 Punya Efek Samping Berbahaya

"Kenapa kalian tidak bersikap pada pemaksaan 'Maman-isme' siswa semacam ini?," ucap Gus Nadir.

Walaupun demikian, Gus Nadir juga mengingatkan bahwa hak-hak perempuan untuk memperoleh pendidikan hingga berkarier harus dilindungi.

"Kalau perempuan dibilang tiang negara, maka negara harus memberikan jaminan keamanan, perlindungan hak-hak perempuan dan membuka peluang perempuan berkiprah di semua bidang tanpa diskriminasi," ujar Gus Nadir.

Untuk informasi, Dinas Pendidikan Sumatera Barat akan melakukan evaluasi terhadap aturan yang sifatnya diskriminatif. 

Baca Juga: Mantan Istri Andrey Arshavin Idap Penyakit Berbahaya yang Ubah Paras Wajahnya

Selain itu, Dinas Pendidikan Sumatera Barat juga akan mengambil tindakan tegas terhadap aparatnya yang tidak mematuhi peraturan.

Hal ini kemudian diapresiasi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud.

"Kami mendukung setiap langkah investigasi dan penuntasan persoalan ini secepat mungkin untuk memastikan kejadian yang sama tidak terulang, baik di sekolah yang bersangkutan atau di daerah lain," tutur Wikan Sakarinto.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x