Lakukan Survei terhadap Kebutuhan Kuota Internet, FSGI Sebut Kuota Umum 5 Gb Dinilai Masih Kurang

- 27 September 2020, 20:19 WIB
Ilustrasi sekolah tatap muka
Ilustrasi sekolah tatap muka /Hj. Eli Siti Wasliah/

Kemudian di kalangan guru, terdapat 85 persen responden merasa bahwa kuota umum 5 Gb tidak cukup untuk mereka mengajar, sedangkan sisanya 15 persen responden merasa jumlah tersebut sudah cukup.

“Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan kuota internet masing-masing guru dan siswa itu berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan,” ucap Fahriza Marta Tanjung selaku Wakil Sekretaris Jenderal FSGI secara daring, pada hari Minggu, 27 September 2020.

“Karena memang metode pembelajaran juga berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Ada yang full daring, tetapi lebih banyak yang blended learning dengan porsi yang berbeda-beda pula,” tuturnya melanjutkan.

Baca Juga: Buat Kagum, Paramedis Ini Rela Gendong Mayat di Punggung dan Membawanya ke Pemakaman dengan Motor

Lebih lanjut, Fahriza menuturkan bahwa nantinya, hasil survei tersebut akan dikirimkan oleh pihaknya kepada Kemendikbud sebagai bagian dari masukan.

Dia pun berharap ada respon dari Kemendikbud terkait dengan hasil survey yang dilakukan pihaknya, agar kemudian proses belajar mengajar yang berubah di tengah pandemi berkepanjangan ini bisa tetap berjalan secara maksimal.

Sebelumnya, selain masalah mengenai subsidi kuota internet, orangtua/wali murid juga menyampaikan keluhan mengenai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dinilai tidak maksimal, karena tergantung kuota dan jaringan internet, serta kemampuan gurunya.

Baca Juga: Berebut Wilayah Sengketa, Militer Armenia dan Azerbaijan Saling Baku Hantam di Nagorno-Karabakh

Hal tersebut diungkapkan oleh Dewi Coryati selaku Anggota Komisi X DPR RI, dalam workshop pendidikan “Strategi Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal” pada Jumat lalu.

“Saya tidak menampik menerima aspirasi dari para orangtua/wali murid, agar pihak sekolah bisa segera menggelar proses belajar tatap muka. Oleh karena itu, pelaksanaan PJJ akan dievaluasi pada Desember 2020,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah