Antisipasi Potensi Tsunami 20 Meter, UGM Kembangkan Sistem Deteksi Gempa 3 Hari Sebelumnya

- 1 Oktober 2020, 20:46 WIB
Alat tersebut mampu mendeteksi dan memberikan peringatan gempa.
Alat tersebut mampu mendeteksi dan memberikan peringatan gempa. /Antara

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 1 Oktober, 2020, dua gejala tersebut akan dideteksi oleh alat yang segera terhubung dengan ponsel tim.

Informasi yang didapat itulah seperti yang dijelaskan koordinator lapangan riset laboratorium Sistem Sensor dan Telekontrol Teknik Fisika dan Teknik Nuklir (SSTK) UGM Rony Wijaya yang dijadikan panduan akan terjadinya gempa bumi dalam dua hingga tiga hari mendatang.

"Itu kemudian biasanya dia naik naik naik dan seterusnya, setelah dia mulai punya tren turun, nah itu kemudian, di satu sampai tiga hari ke depan itu, akan terdeteksi sebagai awal gempa, jadi semuanya terjadi setelah 24 jam dia mulai turun kemudian bisa satu hari sampai tiga hari ke depan," ucap Rony.

Sistem yang bekerja terdiri dari sejumlah komponen, seperti alat EWS, detektor perubahan level air tanah dan gas radon serta memanfaatkan teknologi Internet of Think (IoT)

Baca Juga: Penjual Es Tebu di Kudus Ditangkap Densus 88, Ketua RT: Dia Selalu Beralasan Ketika Didata 

Ada lima stasiun pantau yang tersebar di DIY, yang setiap lima detik mengirim data ke server melalui IoT dan seandainya terpasang di antara aceh hingga NTT, Rony menyebut dapat memperkirakan gempa secara lebih tepat lagi.

Untuk diketahui, menurut laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sepanjang tahun 2019, terdapat puluhan gempa yang terjadi di seluruh Indonesia.

Berikut adalah alasan, mengapa Indonesia termasuk salah satu negara rawan gempa:

Baca Juga: Minta Maaf ke El Barack, Jessica Iskandar: Mama Janji Jadi Ibu yang Lebih Bertanggung Jawab 

1. Indonesia terletak di wilayah cincin api pasifik.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah