Nadiem Makarim pun tak tinggal diam, dia berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memfasilitasi siswa, guru, dan para orang tua agar tidak semakin terbebani.
Baca Juga: Rem Mulai Dilepas Kembali, Anies Baswedan Kabarkan Jakarta Masuk Masa Transisi Mulai Besok
"Makanya waktu itu, waktu semua komplain mengenai PJJ ini menjadi beban ekonomi yang sangat besar untuk menyediakan pulsa, saya perjuangkan siang dan malam, untuk kita mendapatkan Rp7.2 triliun itu untuk bantuan pulsa," kata Nadiem Makarim.
Selain itu, bersama tim di Kemendikbud, Nadiem Makarim juga membuat kurikulum darurat sehingga kurikulum menjadi ramping dan sederhana.
Namun, dia mengingatkan kurikulum ini tidak bersifat wajib, tetapi sebagai opsi kepada sekolah-sekolah yang ingin melakukannya.
"Kalau kita paksakan kurikulum darurat, itu namanya bukan membantu sekolah. Jadi itu adalah opsi yang bisa diambil sekolah untuk mengurangi beban jumlah materi pembelajaran," kata Nadiem Makarim.
Kemendikbud juga membuat modul-modul yang spesifik untuk PAUD dan anak SD, yang memungkinkan guru-guru atau orang tua bisa membimbing anak-anak di rumah, tanpa memerlukan internet. Dan hal tersebut telah menjadi kurikulum yang diakui secara nasional.***