Dian Sastrowardoyo Tanya Kapan Sekolah Dibuka Kembali, Nadiem Makarim: Saya Tidak Tahu

- 11 Oktober 2020, 14:39 WIB
Kolase Mendikbud Nadiem Makarim dan Dian Sastrowardoyo.
Kolase Mendikbud Nadiem Makarim dan Dian Sastrowardoyo. /Instagram @therealdisastr dan @nadiemmakarim

PR BEKASI - Pandemi Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih belum mereda. Bahkan angka kasus positif per harinya semakin bertambah besar, hingga selalu mencapai 4.000 kasus baru per harinya.

Hal itu tentu menambah kekhawatiran di tengah masyarakat. Terhitung, sudah 7 bulan lamanya, semua aktivitas di luar rumah dihentikan oleh pemerintah, salah satunya kegiatan belajar mengajar di Sekolah maupun Perguruan Tinggi.

Pembelajaran kini hanya bisa dilakukan secara daring dari rumah masing-masing. Hal ini tentu menjadi kesulitan tersendiri bagi para orang tua di rumah.

Menanggapi hal tersebut, aktris Dian Sastrowardoyo mengajak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk berbincang-bincang seputar dunia pendidikan di tengah pandemi saat ini.

Baca Juga: Jadi Terobosan Penting dalam Hukum Indonesia, SOKSI Minta Adanya Omnibus Law di Sektor Lain 

Dalam pertemuan yang diadakan secara virtual itu, Dian Sastrowardoyo bertanya secara lugas kepada Nadiem Makarim tentang kapan tepatnya sekolah akan dibuka kembali.

"Oke Mas Menteri, ini kan kita kegiatan belajar mengajar jadi distance learning, kita jadi belajar di rumah melalui daring. Banyak yang nanya, jadi kapan sih sekolah itu buka Mas Menteri? Apalagi dengan adanya PSBB jilid II dan Covid-19 yang juga tidak kunjung turun angkanya," kata Dian Sastrowardoyo, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Dian Dan, Minggu, 11 Oktober 2020.

Nadiem Makarim lantas menjawab bahwa dia tidak tahu kapan pastinya sekolah akan dibuka kembali.

"Saya dengan sangat sedih harus menjawab saya tidak tahu jawaban itu. Karena kalau saya bisa menanyakan Covid-19 kapan Anda pergi dari sini, ya tentunya saya akan tahu jawabannya. Tapi saya tidak tahu jawabannya," kata Nadiem Makarim.

Baca Juga: Cek Fakta: Daftar Prakerja Gelombang Baru Kini Dikabarkan Bisa Dapat Insentif Rp600.000 

Nadiem Makarim menuturkan bahwa dia tidak tahu akan seperti apa pandemi Covid-19 ini ke depannya. Tapi dia yakin dengan banyaknya perkembangan di dunia vaksin, insyaallah pandemi Covid-19 akan cepat berakhir.

"Saya tidak punya jawaban pastinya, karena saya tidak tahu apa arah virus tersebut di Indonesia. Saya tidak tahu level keparahannya. Dan yang menentukan apakah daerah itu ada di zona merah, kuning, hijau ada di Satgas Covid kita. Kemendikbud menentukan aturan mainnya, berdasarkan evaluasi yang dilakukan satgas Covid nasional," tutur Nadiem Makarim.

"Jadinya, mohon maaf untuk saya bisa menjawab secara definitif, kapan sekolah akan dibuka kembali, itu sangat sulit sekali dan sangat menyedihkan," kata Nadiem Makarim melanjutkan.

Nadiem Makarim pun mengungkapkan bahwa dia sangat mengerti sekali dampak yang dirasakan oleh para orang tua dan anak-anak di seluruh Indonesia, karena dia juga memiliki tiga anak kecil di rumah.

Baca Juga: Cek Fakta: Daftar Prakerja Gelombang Baru Kini Dikabarkan Bisa Dapat Insentif Rp600.000 

Nadiem Makarim mengaku bahwa ketiga anaknya sering sekali merasa bosan di rumah dan ingin bertemu dengan teman-temannya di sekolah. Mereka juga sangat membutuhkan aktivitas di luar rumah.

Untuk itu dia selaku orang tua sekaligus pengajar anak-anaknya di rumah, sangat memahami betul keresahan para orang tua saat ini.

Belum lagi tanggung jawabnya sebagai Mendikbud saat ini, tentu membawa tanggung jawab yang sangat besar.

Meski dihadang banyak masalah terkait penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yang dinilai para orang tua sangat membebani ekonomi keluarga karena harus menyediakan pulsa dan juga kuota untuk belajar daring.

Nadiem Makarim pun tak tinggal diam, dia berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memfasilitasi siswa, guru, dan para orang tua agar tidak semakin terbebani.

Baca Juga: Rem Mulai Dilepas Kembali, Anies Baswedan Kabarkan Jakarta Masuk Masa Transisi Mulai Besok 

 

"Makanya waktu itu, waktu semua komplain mengenai PJJ ini menjadi beban ekonomi yang sangat besar untuk menyediakan pulsa, saya perjuangkan siang dan malam, untuk kita mendapatkan Rp7.2 triliun itu untuk bantuan pulsa," kata Nadiem Makarim.

Selain itu, bersama tim di Kemendikbud, Nadiem Makarim juga membuat kurikulum darurat  sehingga kurikulum menjadi ramping dan sederhana.

Namun, dia mengingatkan kurikulum ini tidak bersifat wajib, tetapi sebagai opsi kepada sekolah-sekolah yang ingin melakukannya.

"Kalau kita paksakan kurikulum darurat, itu namanya bukan membantu sekolah. Jadi itu adalah opsi yang bisa diambil sekolah untuk mengurangi beban jumlah materi pembelajaran," kata Nadiem Makarim.

Kemendikbud juga membuat modul-modul yang spesifik untuk PAUD dan anak SD, yang memungkinkan guru-guru atau orang tua bisa membimbing anak-anak di rumah, tanpa memerlukan internet. Dan hal tersebut telah menjadi kurikulum yang diakui secara nasional.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah