Cek Fakta: Kandungan Aluminum Dalam Vaksin Covid-19 Dikabarkan Dapat Sebabkan Kerusakan Otak

- 27 Januari 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /PIXABAY/

Bimo mengatakan bahwa kandungan garam aluminium dalam vaksin kecil sekali, selain itu juga tidak ada bukti valid yang menyebut vaksin yang mengandung alumunium bisa menyerang otak.

"Selain itu vaksin yang akan beredar juga harus mendapat izin dari badan pom masing-masing negara dan biasanya yang menjadi rujukan untuk mendapat izin edar adalah FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) AS karena di sana persyaratannya sangat ketat," tuturnya.

Baca Juga: Kasus Positif Tembus Satu Juta, Prof. Zubairi Djoerban Ajak Masyarakat Berefleksi

"Jadi semua vaksin aman, bahkan kandungannya bisa kita lihat dengan jelas di website CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS)," sambungnya.

Garam aluminium, seperti aluminium hidroksida, aluminium fosfat, dan aluminium kalium sulfat telah digunakan dengan aman dalam vaksin selama lebih dari 70 tahun.

Garam aluminium awalnya digunakan pada tahun 1930-an, 1940-an, dan 1950-an dengan vaksin difteri dan tetanus setelah ditemukan bahwa garam aluminium memperkuat respons kekebalan tubuh terhadap vaksin ini.

Baca Juga: Sri Mulyani Yakin Dana Wakaf Bisa Bantu Pembangunan, Hidayat Nur Wahid: Ironi, Dana Umat Ingin Dihimpun

Beberapa vaksin lain yang menggunakan aluminium sebagai Adjuvan adalah vaksin Anthrax, vaksin Hepatitis A, Hepatitis B dan vaksin Difteri.

Disebutkan juga, penggunaan aluminium di vaksin pada manusia relatif kecil yakni sekitar 0,2 sampai 0,8 miligram.

Sebagai perbandingan manusia dewasa biasanya mengonsumsi aluminium tujuh hingga sembilan miligram setiap harinya. Aluminium sendiri terkandung dalam beberapa makanan dan minuman termasuk buah, sayuran, tepung, produk susu, bir hingga wine.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Jabar Saber Hoaks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah