Digitalisasi Kunci Ekonomi dan Pariwisata Indonesia, Menparekraf Rancang Program JPH dan Indonesia.travel

25 Maret 2021, 05:50 WIB
Ilustrasi - Seorang pengrajin rajutan memotret produknya untuk kemudian diunggah ke pasar digital. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Sejak pandemi Covid-19 melanda, digitalisasi menjadi salah satu kunci untuk bertahan dan mengembangkan produk atau potensi yang ada, termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Keterbatasan akses bepergian karena khawatir terinfeksi Covid-19 di luar ruangan, terbukti bisa diatasi dengan pemenuhan kebutuhan secara daring.

Dalam pariwisata misalnya, ragam paket gratis atau berbayar dengan melakukan penjelajahan secara virtual menjadi marak sejak tahun 2020 lalu.

Sebab itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI kini menjadikan digitalisasi sebagai faktor penggeliat pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Benarkah Habib Rizieq Dipastikan Dipenjara Seumur Hidup?

Baca Juga: Ribut Masalah Keluarga, Suami Tega Tusuk Istri di Rumah Majikan di Jatiasih Bekasi

Baca Juga: Pesan Freddy Budiman untuk Fikri: Jadilah Pribadi Kuat dan Berada di Lingkungan Positif, Jangan Ikuti Ayah 

Salah satunya yang tengah digarap oleh Kemenparekraf adalah pembangunan Jaringan Pariwisata Hub (JPH) sebagai ruang promosi digital bagi destinasi wisata dari seluruh wilayah di Indonesia.

JPH ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenparekraf dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo).

Dikatakan oleh Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya, JPH ini nantinya bisa dimanfaatkan dalam konteks wisata.

"Kami membangun JPH yang merupakan sebuah wadah sosialisasi pariwisata dalam satu platform atau hub. Kita akan masukkan seluruh atraksi pariwisata ke dalam JPH," kata Nia Niscaya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 25 Maret 2021.

Terkait konten di dalamnya, Nia Niscaya mempersilakan agar daerah yang mengisinya, nanti pihaknya yang akan membantu dalam melakukan kurasi lebih lanjut.

Baca Juga: Resmikan Jembatan Cibuni, Ridwan Kamil Ingin Majukan dan Buka Akses di Jabar Selatan 

Bentuk digitalisasi yang dimanfaatkan oleh Kemenparekraf adalah dengan membuat laman Indonesia.travel yang berisi keterangan atas informasi dan gambaran pariwisata yang ada di Indonesia.

Masyarakat terkhusus anak muda diharapkan melalui situs ini dapat ikut aktif berpartisipasi mempromosikan ragam wisata dari masing-masing daerahnya.

"Melalui Indonesia.travel, kita bisa memanfaatkan platform digital untuk konteks konten. (Konten) Tolong dikurasi dan kirimkan ke laman tersebut objek-objek wisata seperti Aceh ini, untuk nantinya kita publikasikan secara luas," kata Nia Niscaya.

Dalam kesimpulannya melihat ekonomi atau bisnis saat ini, memang diakuinya digitalisasi berdampak positif, baik dalam konteks pariwisata maupun tidak.

Pemanfaatan platform e-commerce sangat dibutuhkan untuk saat ini untuk memasarkan produk.

Baca Juga: Dikabarkan Menikah di Masjid Istiqlal, KUA Sawah Besar Akui Belum Terima Berkas Pernikahan Atta-Aurel 

"Penjualan produk UMKM ekonomi kreatif naik sebesar 20 persen dan menyerap 2.700 tenaga kerja di Jabodetabek. Dan ini adalah opportunity (peluang) yang baik untuk mendekatkan diri ke konsumen. Semoga ini memberikan manfaat luar biasa dan berikan spirit untuk kita semua," kata Nia Niscaya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler