Ekspor Bawang ke Malaysia, Mendag: Ini Sebagai Wujud Menjaga Neraca Perdagangan Indonesia

25 Agustus 2020, 19:12 WIB
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto saat melepas ekspor perdana bawang merah goreng sebanyak 20 ton milik PT Inti Sumber Citra Rasa ke Malaysia. /ANTARA/

PR BEKASI - Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Agus Suparmanto melepas ekspor perdana bawang merah goreng sebanyak satu kontainer yang berisi 20 ton milik PT Inti Sumber Citra Rasa ke Malaysia.

Acara pelepasan ekspor tersebut dilakukan secara virtual di Jakarta, pada Selasa, 25 Agustus 2020.

Pelepasan ekspor dilakukan Mendag di pelataran parkir Kementerian Perdagangan, yang terhubung langsung dengan perwakilan PT Inti Sumber Citra Rasa, dan didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatra Utara dari Pelabuhan Belawan.

Baca Juga: Gaza Terapkan Lockdown Usai Temukan Kasus COVID-19 untuk Pertama Kalinya

"Kami sangat mengapresiasi pelaku usaha seperti PT Inti Sumber Citra Rasa yang telah melakukan inovasi produk ekspor, khususnya bawang merah goreng, untuk memberikan nilai tambah sesuai dengan standar halal dan kesehatan, serta penyesuaian terhadap perubahan selera konsumen di pasar global," kata Agus di Jakarta, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

"Saat ini truk kontainer bawang merah goreng sudah di luar dan dari perusahaan di Medan, dan dipastikan akan berada di kapal untuk segera dikirim ke Malaysia dari Pelabuhan Belawan," ujar Agus menambahkan.

Agus berharap, pelepasan ekspor tersebut dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pelaku usaha, khususnya para pelaku bisnis untuk mengembangkan produk ekspor, sehingga menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Baca Juga: Pengembangan Ekosistem Investasi Mobil Listrik, Tito Karnavian Siap Beri Dukungan

Pelepasan ekspor tersebut merupakan wujud konkret pemerintah bersama pelaku bisnis untuk menjaga neraca perdagangan Indonesia.

Dan juga sebagai usaha Kemendag dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan perdagangan, serta menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.

"Kami berharap, pelaku bisnis dapat terus berinovasi dan memanfaatkan pasar yang ada di dalam maupun di luar negeri. Semoga kita dapat terus meningkatkan sinergi yang baik ini dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, serta meningkatkan ekspor guna menggerakkan kembali perekonomian dan perdagangan Indonesia," tutur Agus.

Baca Juga: 238 Karyawannya Positif Corona, Pabrik LG di Cikarang Ditutup Sementara

Kemendag juga mengupayakan berbagai langkah untuk menjaga neraca perdagangan dengan mengendalikan impor, serta mendorong kinerja ekspor non migas nasional, termasuk meningkatkan kontribusi ekspor pelaku bisnis kecil dan menengah.

Sebelumnya Mendag juga pernah memaparkan, bahwa di era normal baru saat ini, banyak hal yang harus disesuaikan dengan cepat dan baik oleh pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat.

Kinerja perdagangan mengalami surplus pada Januari sampai Juli 2020 sebesar 8,75 miliar dolar AS, di mana hal ini patut disyukuri karena merupakan capaian bersama di tengah pandemi yang dialami hampir seluruh negara di dunia.

Baca Juga: Diduga Hilang Konsentrasi, Mobil Toyota Yaris Tabrak Tiang PJU di Bulak Kapal Bekasi

Selain itu, indeks harga konsumen nasional pada Juli mengalami deflasi 0,1 persen, yang diakibatkan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,73 persen.

Namun, Mendag menilai bahwa saat ini berbagai kebijakan dan langkah stabilitasi harga barang kebutuhan pokok yang dilakukan telah berjalan dengan efektif.

Hal ini tak lepas dari dukungan seluruh pihak, baik BUMN, pemerintah daerah, pelaku usaha, masyarakat, dan Satgas Pangan Polri sebagai penegak hukum dan pengawal kelancaran distribusi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler