Angin Segar Ekonomi Indonesia, Gubernur BI: Masa Kritis Akibat Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu

- 3 Desember 2020, 12:57 WIB
 Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. /ANTARA/Bank Indonesia/

PR BEKASI - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan kabar baik terkait kondisi perekonomian di Indonesia setelah terhempas ke jurang resesi akibat pandemi Covid-19.

Perry mengatakan bahwa masa kritis akibat pandemi Covid-19 sudah berlalu, dan perekonomian di Indonesia mulai membaik, setelah selama sembilan bulan berjuang melawan pandemi.

Hal itu bisa dicapai berkat adanya sinergi yang mendorong stabilitas. Ia juga optimis ke depannya Indonesia semakin maju.

Baca Juga: Berkomentar Kotor dan Tak Pantas di Unggahan Instagram Polisi, Remaja Asal Padang Diamankan

"Sinergi itu perlu kita perkuat untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi lebih baik ke depan menuju Indonesia maju," kata Perry Warjiyo pada pembukaan Pertemuan Tahunan BI 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurutnya, masa kritis yang sudah dilewati itu mendorong perekonomian global meningkat pada 2021, setelah mengalami kontraksi 3.8 persen pada 2020, kemudian ekonomi dunia diproyeksi tumbuh 5 persen pada 2021.

Perry Warjiyo juga mengatakan, ada sejumlah indikator yang membuat krisis terlewati, di antaranya dukungan stimulus fiskal dan moneter yang besar dari sejumlah negara, termasuk di Amerika Serikat dan Tiongkok, serta mulai meningkatnya mobilitas manusia dan aktivitas perekonomian.

Baca Juga: Pilkada Jateng Dihantui Covid-19, Ganjar Pranowo: Kayaknya Virus Ini Jadi 10 Kali Lipat Lebih Ganas

"Ketidakpastian pasar keuangan global mereda, kemudian aliran modal asing ke negara berkembang karena melimpahnya likuiditas global, rendahnya suku bunga negara maju, serta tekanan nilai tukar dari dolar AS juga menurun," kata Perry Warjiyo.

Sementara itu, perekonomian di dalam negeri juga membaik dan diproyeksi tumbuh positif pada triwulan IV-2020 dan berlanjut pada 2021 dengan diperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mencapai kisaran 4.8-5.8 persen.

Selain itu, dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi juga meningkat di seluruh daerah, karena didukung kenaikan ekspor dengan perbaikan ekonomi global, konsumsi dengan stimulus belanja sosial pemerintah, investasi dengan stimulus belanja modal, dan investasi swasta dengan UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Viral Video Habib Rizieq Diminta Jadi Juru Damai Papua, Haikal Hassan: Akan Kami Sampaikan

Dia juga menilai bahwa ke depannya mobilitas manusia akan meningkat dengan adanya program vaksinasi Covid-19.

"Meningkatnya mobilitas manusia dengan vaksinasi," ujar Perry Warjiyo.

Sedangkan untuk inflasi di Indonesia, berada pada level rendah yakni di bawah dua persen pada 2020 dan tetap terjaga pada kisaran tiga plus minus satu persen pada 2021.

Baca Juga: Najwa Shihab Sebut Banyak Drama Jika Terkait HRS, Haikal Hassan: Betul, Tapi Siapa yang Memulainya?

Hal itu karena permintaan masih lemah, stabilitas rupiah, dan adanya koordinasi tim pengendalian inflasi pusat dan daerah.

Selain itu, kata dia, defisit transaksi berjalan diperkirakan rendah di bawah 1.5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020 dan 2021, begitu juga cadangan devisa meningkat, stabilitas eksternal terjaga, dan neraca pembayaran surplus.

"Nilai tukar rupiah stabil dan cenderung menguat, didukung kebijakan stabilisasi BI, dan masuknya aliran modal asing, rupiah secara fundamental masih undervalued, dan berpotensi menguat dengan rendahnya inflasi." kata Perry Warjiyo.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah