Untuk itu, Budi Karya Sumadi menargetkan pengoperasian terminal peti kemas berkapasitas 7,5 juta TEUs lebih cepat dari yang direncanakan pada 2027.
“Terminal peti kemas kita rencanakan 7,5 juta TEUs tadi dinyatakan kemungkinan adalah 2027, tapi Insya Allah dengan niat baik dimajukan karena potensinya luar biasa,” ujarnya.
Selain itu juga, akan ada pembangunan terminal otomotif Patimban dengan kapasitas 600.000 (completely build-up/CBU) per tahun kedalaman draft -16 meter.
“Sehingga menjadikan Indonesia salah satu negara eksportir yang diperhitungkan di dunia dan berarti seluruh kapal-kapal besar bisa mendarat disini,” kata Budi.
Baca Juga: Klaim Tak Pernah Jelekkan Jokowi, Haikal Hassan: Saya Bayar Rp1 Miliar Kalau Ada Bukti Saya Mencela
Menhub Budi Karya Sumadi pun menambahkan nantinya akan mewujudkan Patimban sebagai pelabuhan pusat konektivitas, harus memperhatikan aspek kecepatan akses, peralatan modern dengan layanan otomasi yang berbasis teknologi, dan digitaliasi.
“Pelabuhan merupakan simpul utama dalam layanan transportasi global dalam menyediakan akses ke pasar menghubungkan rantai pasokan dan menghubungkan konsumen padda produsen serta membawa manfaat bagi masyarakat lokal,” ujarnya.
Pelabuhan yang berada di Kabupaten Subang ini, dirancang melalui konsep ‘sustainable green smart’ dan ‘integrated international port’.
Pelabuhan Patimban ini pun, nantinya akan dilengkapi dengan beberapa kawasan pendukung bagi segala aktivitas pelabuhan.
Baca Juga: Duga Blusukan Bu Risma demi 'Saingi' Anies Baswedan, Refly Harun: yang Penting Bukan Perintah Partai