PR BEKASI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 1 Februari 2021 telah meresmikan berdirinya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Peresmian tersebut menyusul laporan terkait merger tiga bank syariah yang ada di Indonesia beberapa waktu lalu.
Diketahui bahwa berdirinya Bank Syariah Indonesia merupakan merger tiga bank syariah BUMN di antaranya Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Diawali dengan piloting atau uji coba awal yang melibatkan tiga kantor cabang dari bank yang berbeda.
Baca Juga: Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Vaksinasi Covid-19, Pemerintah Israel Akan Kirim 5.000 Dosis ke Palestina
Tiga cabang pilot tersebut yakni Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Hasanudin (eks Bank Syariah Mandiri), Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat (eks BNI Syariah), dan Bank Syariah Indonesia KC Tangerang BSD City (eks BRI Syariah).
Namun, meleburnya tiga bank syariah BUMN itu tentu menyisakan pertanyaan yang menjadi kekhawatiran nasabah.
Sementara itu, salah satu kebijakan terkait layanan di masa transisi mulai berlaku pada sejak Senin, 1 Februari 2021.
Seperti dikutip dari laman resmi PT Bank BRISyariah Tbk selaku bank yang menerima penggabungan (survivor entity) menjelaskan pihak bank memastikan dana nasabah akan terjamin aman usai proses merger tersebut.