Penuhi Kebutuhan Gula Nasional, Agus Gimawang: Fokus Pacu Pembangunan Pabrik-pabrik Gula Baru

- 26 Agustus 2020, 17:44 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita fokuskan pembangunan pabrik-pabrik gula baru demi penuhi kebutuhan gula nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita fokuskan pembangunan pabrik-pabrik gula baru demi penuhi kebutuhan gula nasional. /Antara /

PR BEKASI – Untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik terhadap produksi gula yang semakin meningkat, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia (RI) berupaya mendorong pembangunan pabrik gula baru yang akan terintegrasi lahan tebu.

Itu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun makanan dan minuman.

Pendirian pabrik baru juga memerlukan kebijakan strategis guna menciptakan iklim investasi kondusif di Tanah Air.

Baca Juga: Berharap Bisa Tangani Angka Kemiskinan di Kota Bekasi, Rahmat Effendi Bentuk Program SLRT

"Kami fokus memacu pembangunan pabrik-pabrik gula baru yang terintegrasi dengan perkebunan tebu, sehingga dapat beroperasi dengan penuh," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Hal itu disampaikan saat kunjungan Pabrik Gula PT Prima Alam Gemilang (PAG) di Desa Watu-watu, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Agus menerangkan guna mencapai sasaran diperlukan adanya fasilitas memperoleh bahan baku untuk pembangunan pabrik baru ataupun perluasan investasi.

Baca Juga: Proses Kasus Penembakan di Depan Kampus Unpad Dipatiukur, Polisi Gelar Rekonstruksi

Itu dilakukan untuk menarik minta investasi, meringankan biaya investasi yang besar, membantu efisiensi operasional pabrik.

Terkait hal tersebut, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 10 Tahun 2017 tentang Fasilitas Memperoleh Bahan Baku Dalam Rangka Pembangunan Industri Gula.

"Kewajiban terintegrasi dengan perkebunan tebu yang dimaksud itu memiliki beberapa ketentuan, antara lain adalah perkebunan tebu dimiliki sendiri oleh perusahaan industri ataupun bermitra dengan petani tebu," ujar Agus.

Baca Juga: Dihamili dan Dibawa Kabur Wawan Gunawan, F Gadis Belia Asal Cengkareng Sesali Perbuatannya

Selanjutnya, sebesar 20 persen bahan baku industri berdasarkan kapasitas giling tebu berasal dari perkebunan itu, serta secara bertahap perusahaan harus meningkatkan sumber bahan baku dari perkebunan tebu.

"Kami memberikan apresiasi yang besar kepada Pabrik Gula PAG Bombana yang telah menjalin kemitraan saling menguntungkan dengan melibatkan warga sekitar untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus menggerakkan perekonomian nasiona," ujar Agus.

Pabrik Gula PAG Bombana memiliki bahan baku tebu inti plasma sebesar 22.797 hektare dengan kapasitas giling hingga 12.000 ton cane per day (TCD). Menjadikannya pabrik gula dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Sebut Penegak Hukum yang Menyalahgunakan Wewenang Adalah Musuh Negara

Pabrik Gula Bombana juga sudah menggunakan teknologi canggih yang didukung automatisasi sehingga sesuai dengan impplementasi peta jalan Making 4.0

Sehingga mampu menghasilkan produk dengan incumsa di bawah 100 UI dan total losses di bawah 1,8 pol gula.

Direktur PT PAG Bombana Arif Efendi, dengan kapasitas produksi sebesar itu, ia berkomitmen mampu memenuhi kuota gula Indonesia bagian Timur dengan harga yang wajar.

Baca Juga: Pertamina Disebut Rugi Triliun Akibat Covid-19, Basuki Tjahja Purnama Dinilai Tak Layak Dicopot

Dalam catatan Kemenperin, produksi gula di Indonesia 2,2 juta ton per tahun, sementara kebutuhan gulu Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun.

"Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang dapat dikonsumsi langsung maupun sebagai bahan baku industri yang kebutuhannya tiap tahun semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan industri makanan dan minuman," kata Menteri Perindustrian itu.

Timothy Savitri selaku perwakilan dari pemilik perusahaan PT PAG Bombana menambahkan, keberadaan perusahaan juga telah mampu mengangkat harkat dan kesejahteraan warga.

Baca Juga: Dituding Bangkrut karena Telat Bayar Tagihan Listrik, Ustaz Riza Muhammad: Ibu Saya Sampai Sakit

"Kami ingin terus memberikan sumbangsih bagi ekonomi Indonesia dan mampu mempekerjakan warga lokal." ujar Savitri.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah