Dibedil Tentara Israel di Bagian Leher saat Bantu Tetangga, Seorang Pria Palestina Alami Kelumpuhan

3 Januari 2021, 21:30 WIB
Israel mencegah warga Palestina membangun rumah di daerah yang dikuasainya di Tepi Barat tanpa izin bangunan yang sulit didapat. /Al Jazeera/Ibrahim Husseini/

PR BEKASI – Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan seorang pria Palestina berusia 24 tahun mengalami kelumpuhan badan setelah ditembak oleh tentara Israel pada Jumat, 1 Januari 2021 di Tepi Barat.

Menurut laporan media lokal Palestina, pria tersebut diketahui bernama Haroun Rasmi Abu Aram yang yang berasal dari desa Al-Tuwanah yang terletak di bagian selatan Hebron.

"Seorang pria mengalami lumpuh dari leher ke bawah setelah lehernya ditembak oleh militer Israel," Menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Dituntut Juara saat Sekolah Agar Diakui Teman-temannya, dr. Tirta: Modal Gue di Otak Bukan Mobil

Kejadian tersebut diawali saat pria tersebut berusaha mencegah pasukan Israel mencuri generator listrik miliknya.

Kelompok hak asasi Israel B'Tselem mengatakan Abu Aram sedang membantu seorang tetangganya untuk membangun rumah pada saat penembakan itu.

Saksi mata mengonfirmasi insiden itu dipicu ketika pasukan Israel berusaha menghentikan warga Palestina membangun rumah di sebuah desa di Hebron selatan dan menyita generator listrik milik Abu Aram.

Baca Juga: Rekrutmen CPNS untuk Guru Dihentikan, Luqman Hakim: Bukti Kegagalan Pemerintah di Sektor Pendidikan

Israel mencegah warga Palestina membangun rumah di daerah yang dikuasainya di Tepi Barat tanpa izin bangunan yang sulit didapat.

Tentara Israel mengatakan bahwa sejumlah warga Palestina telah menyerang tentara yang sedang melakukan operasi rutin untuk menyita bangunan ilegal dan menembak ke udara sebagai tanggapan.

"Saat ini Investigasi atas insiden tersebut sedang kami lakukan untuk mencari keterangan lebih lanjut,” kata tentara Israel, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Minggu, 3 Januari 2021.

Baca Juga: Diduga Terpeleset, Pendaki Asal Surabaya Ditemukan Tewas di Jurang Gunung Rinjani

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak memenangi Perang enam hari melawan tentara koalisi Arab pada 1967.

Israel kemudian membangun permukiman khusus umat Yahudi di daerah tersebut yang dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, diketahui jumlah pemukiman ilegal yang tersebar di berbagai wilayah di Tepi Barat semakin meningkat populasinya.

Baca Juga: Usai Dua Pekan Tutup Penerimaan WNA, Akses ke Arab Saudi Sudah Buka Kembali

Saat ini ada sekitar 450 ribu pemukim Yahudi di Tepi Barat, yang tinggal di antara sekitar 2,8 juta orang Palestina.

Pada 2020, Israel menghancurkan lebih dari 900 rumah warga Palestina di Tepi Barat dan menduduki Yerusalem Timur, menurut kelompok hak asasi Israel B'Tselem.

Palestina mengeklaim Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan ibu kota di Yerusalem Timur, untuk negara masa depan.

Baca Juga: Kiwil Tak Mau Bercerai, Rohimah Sampai Jatuh Sakit: Semuanya Saya Kerjakan Sendiri

Palestina mengatakan dengan pertumbuhan populasi pemukiman di Tepi Barat yang semakin pesat membuat Palestina semakin sulit untuk mencapai kemerdekaan dari Israel, apalagi setelah beberapa negara Arab melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler