Perayaan Lag Baomer di Israel Berakhir Tragis, 44 Orang Dikabarkan Tewas

30 April 2021, 18:33 WIB
Perayaan Lag Baomer yang berakhir bencana di Israel, tewaskan sedikitnya 44 orang. /Reuters /

PR BEKASI - Sedikitnya 44 orang tewas saat terjadinya letusan kerumunan massa yang berkumpul di upacara penyalaan api unggun Gunung Meron di Israel, dalam perayaan Lag Baomer pada Kamis malam, 29 April 2021.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyebut tragedi di perayaan Lag Baomer sebagai bencana besar.

Operasi penyelamatan para korban perayaan Lag Baomer pun berlangsung pada Jumat pagi, yang juga untuk mengevakuasi ribuan korban yang masih di lokasi kejadian.

Kementerian Perhubungan Israel mengirimkan 300 bus kosong untuk menyelamatkan para jamaah yang mengikuti perayaan dalam rangka menghormati Rabbi mereka tersebut.

Baca Juga: Meghan Markle Siapkan Diri untuk 'Digoreng' Pangeran William

Namun, bus itu dikabarkan terjebak kemacetan karena minimnya manajemen Polisi untuk acara tersebut.

Puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks telah memadati makam Rabbi Shimon Bar Yochai dari abad ke-2 di Gunung Meron.

Kedatangan mereka untuk memperingati Lag Baomer tahunan, yang biasanya diadakan doa sepanjang malam, menyanyikan lagu-lagu mistis, dan diisi dengan tarian.

Sebagian korban yang tewas dilaporkan berasal dari sekte hassidic Toldot Aharon, yang berbasis di Yerusalem.

Baca Juga: Akibat Desak-desakkan, Puluhan Orang Tewas dalam Festival Keagaamaan oleh Kaum Yahudi Ultra-Ortodoks di Israel

Sekitar 150 orang terluka dalam semalam, dengan enam orang berada dalam kondisi kritis, 18 orang dalam kondisi serius, 8 dalam kondisi sedang, dan 80 orang mengalami luka ringan.

250 ambulans pun dikerahkan dan enam helikopter dipanggil ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban terluka.

Sebuah rumah sakit dadakan pun didirikan di lokasi kejadian.

Polisi Israel dan tentara IDF bekerja untuk mengevakuasi korban luka dan memisahkannya dari tempat kejadian.

Baca Juga: Sanksi Tegas, Kimia Farma Pecat Oknum Petugas yang Terlibat Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu

Layanan telepon di tempat kejadian lumpuh, di saat ribuan orang berusaha menghubungi anggota keluarga dan layanan darurat.

Pihak Polisi Israel pun telah membuka investigasi guna mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut.

Kerumunan yang gembira memadati lereng Gunung Meron yang melanggar peringatan Covid-19 para pejabat Israel.

Perayaan itu merupakan pertemuan publik terbesar sejak Israel mencabut pembatasan Covid-19 di publik pada Minggu lalu.

Baca Juga: Zona Hijau Diklaim Sudah 98 Persen, Rahmat Effendi Larang Warga Bekasi Gelar Open House Saat Lebaran

Saksi mata menyampaikan orang-orang sesak napas karena kerumunan yang padat atau terinjak-injak di lorong, mulai sekitar jam 1 pagi waktu setempat.

Beberapa tidak mengetahui yang terjadi sampai akhirnya sistem PA membunyikan seruan untuk membubarkan diri.

"Kami mengira mungkin ada peringatan (bom) atas paket yang mencurigakan," kata seorang peziarah, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Jerussalem Post.

"Tidak ada yang menyangka hal ini bisa terjadi di sini. Bersukacita menjadi duka, cahaya terang menjadi gelap pekat," sambungnya.

Baca Juga: Resmi Dicap sebagai Teroris oleh Pemerintah, Pengamat Sebut Ada 3 Konsekuensi bagi KKB

Saksi mata lain mengatakan dia mencoba keluar dari daerah itu ketika penyerbuan terjadi.

Dia menceritakan dirinya ada di pintu masuk saat kejadian dan memutuskan ingin keluar.

Akan tetapi polisi memblokir pintu gerbang, jadi tidak ada yang dapat keluar dari lokasi kejadian.

Diungkapkan bahwa dalam waktu yang membuatnya tergesa-gesa itu pikiran mereka hanya berkisar mungkin akan mati saat itu.

"Saya melihat orang mati di sebelah saya." ucapnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Jerussalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler