Kim Jong Akui Khawatir K-pop Bisa Rusak Generasi Muda Korea Utara, Kebijakan Diperketat

13 Juni 2021, 19:27 WIB
Kim Jong Un akui merasa khawatir adanya K-pop dan hiburan lainnya dari Korea Selatan akan rusak generasi muda Korea Utara. /Instagram/@kimjongun_official_dprk

 

PR BEKASI - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un kerap menyita perhatian dunia.

Baru-baru ini, Kim Jong Un menyebutkan bahwa K-pop seperti sebuah kanker ganas dalam perang budaya.

Kim Jong Un menyoroti K-pop melalui gaya busananya, gaya rambut, pidato, dan perilakunya.

Sehingga, ia menegaskan bahwa K-pop bisa merusak anak-anak muda Korea Utara.

Baca Juga: Berat Badan Kim Jong Un Terlihat Lebih Kurus, Intelijen Khawatirkan Suksesi Korea Utara

Selanjutnya, akim Jong Un memperingatkan warganya jika K-pop dibiarkan, maka itu bisa membuat Korea Utara hancur seperti tembok yang lembab.

Seperti diketahui bahwa kebijakan pemerintaj Korea Utara dinilai sangat ketat. Termasuk untuk mengizinkan adanya hiburan seperti K-pop.

Sementara itu, K-pop dari Korea Selatan saat ini sudah mendapat penggemar dari berbagai belahan dunia.

Namun, Korea Utara ingin menghentikan perang budaya baru tersebut.

Baca Juga: Kim Jong Un Sebut K-Pop Mirip Kanker Ganas, Anak-anak Muda di Korea Utara Dinilai Jadi Makin Tak Patuh

Dalam beberapa bulan terakhir, di Korea Utara hampir tiada hari tanpa pemberitaan tentang Kim Jong Un atau pemberitaan media milik pemerintah yang mewartakan perlawanan terhadap anti-sosialis dan non-sosialis.

Khususnya terkait film-film Korea Selatan, K-drama dan video-video klip K-pop.

Kim Jong Un mengaku waswas terhadap generasi muda Korea Utara yang dinilai akan lebih mudah menerima pengaruh dari luar.

Sehingga, menurutnya, kebijakannya merasa harus menancapkan cengkramannya.

Baca Juga: Teruskan Sejarah, Kim Jong Un: Israel Lakukan Tindakan Genosida dan Bunuh Anak-anak Palestina

Diketahui bahwa Kim Jong Un telah memerintahkan otoritas di Korea Utara untuk mengeluarkan invasi budaya tersebut.

Ia biasa memperlihatkan amarahnya ketika ekonomi Korea Utara sedang lesu atau diplomasinya dengan negara-negara Barat terhenti.

“Anak-anak muda Korea Utara berpikir mereka tidak punya utang apapun ke Kim Jong Un," kata Jung Gwang-il, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Nytimes pada Minggu, 13 Juni 2021.

"Dia (Kim) harus menegaskan lagi kendali ideologinya pada anak-anak muda Korea Utara jika dia tidak mau kehilangan pondasi masa depan dinasti keluarganya,” kata Jung Gwang-il, melanjutkan.

Baca Juga: Tega! Kim Jong Un Paksa Anak-anak Yatim Piatu Jadi 'Sukarelawan' Tambang Batu Bara di Korea Utara

Diketahui bahwa Jung Gwang-il merupakan seorang pembelot dari Korea Utara, yang membuka jaringan untuk menyelundupkan lagu-lagu K-pop masuk ke Korea Utara.

Keluarga Kim Jong Un sudah berkuasa di Korea Utara selama tiga generasi. Kesetiaan kaum milenial di Korea Utara sering menjadi ujian bagi Pyongyang.

Propaganda lawas Korea Utara menggambarkan Korea Selatan sebagai neraka hidup, yang dipenuhi dengan pengemis.

Namun, melalui K-drama yang pada awalnya diselundupkan lewat kaset dan CD, generasi muda Korea Utara mulai menyadari saat mereka mengalami kelaparan, masyarakat Korea Selatan berlomba-lomba ingin diet.

Hingga saat ini belum dijelaskan secara rinci mengenai langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh pemerintah Korea Utara.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Nytimes

Tags

Terkini

Terpopuler