Kepala Desainer Mode Zara Dikecam Netizen Usai Kirim Pesan pada Model Asal Palestina

18 Juni 2021, 08:30 WIB
Kepala desainer mode Zara, Vanessa Perilman mendapat kecaman dari netizen usai kirim pesan pada model asal Palestina, Qaher Harhash. /REUTERS



PR BEKASI - Kepala designer busana perempuan dari perusahaan mode ternama, Zara, Vanessa Perilman mendapat kecaman publik

Lantaran Vanessa Perilman kedapatan mengirim pesan yang menghina Palestina.

Pedan tersebut ditujukan kepada model asal Palestina, Qaher Harhash di Instagram.

Hal tersebut tentu mengejutkan publik di tengah kondisi Palestina yang kerap mendapatkan serangan dari Israel.

Baca Juga: PM Palestina Minta Pemerintahan Baru Israel Akhiri Pendudukan

Seperti diketahui bahwa awalnya ketika Harhash mengunggah konten pro-Palestina di akun Instagram-nya.

Selanjutnya, tampaknya Vanessa Perilman menanggapi unggahan Harhash melalui pesan langsung pada minggu lalu.

"Mungkin jika orang-orang Anda berpendidikan maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang Israel bantu bayar di Gaza," tulis tangkapan layar pesan Perilman kepada Harhash.

"Orang Israel tidak mengajari anak-anak untuk membenci atau melempari tentara dengan batu seperti yang dilakukan orang-orang Anda," tulis pesan Vanessa Perilman.

Baca Juga: Yahudi Israel Lecehkan Nabi Muhammad Saat Pawai Bendera, Warga Palestina Beri Kecaman

Sementara itu, komentar Vanessa Perilman datang kurang dari sebulan setelah konflik berdarah 11 hari berakhir antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

Diketahui bahwa militer Israel melakukan pengeboman udara yang menghancurkan Gaza, menewaskan lebih dari 200 orang, termasuk 65 anak-anak.

Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel, banyak di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan Israel. Sedikitnya 12 orang di Israel tewas.

"Orang-orang di industri saya tahu kebenaran tentang Israel dan Palestina dan saya tidak akan pernah berhenti membela Israel dan orang-orang seperti Anda datang dan pergi pada akhirnya," tulis Perilman, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NBC News pada Jumat, 18 Juni 2021.

Baca Juga: Mahkamah Agung Israel Tunda Sidang Pengusiran Warga Palestina di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur

Namun, Harhash kemudian memuat tangkapan layar Perilman telah kedaluwarsa di Instagram Story.

Selanjutnya, Harhash kemudian mengunggah lebih banyak tangkapan layar pesan dari Perilman, di mana dia mempertanyakan mengapa Harhash mengunggah tangkapan layar ke story Instagram-nya, dan dia mengatakan menerima ancaman terhadap anak-anaknya.

"Saya minta maaf jika perselisihan ini memulai sesuatu yang lebih dari yang seharusnya, tetapi sekarang sudah di luar kendali," tulis Perilman.

"Saya benar-benar menerima ancaman pembunuhan terhadap anak-anak saya."

Baca Juga: COMSTECH dan OKI Tawarkan Beasiswa Kepada 500 Warga Palestina di Universitas Pakistan

"Saya sangat menyesal," katanya, "Saya sangat berharap kamu bisa memaafkan saya."

Vanessa Perilman pun dilaporkan telah menghapus akun Instagram-nya.

Dalam sebuah wawancara NBC News dari Berlin pada Rabu, Harhash mengatakan dia awalnya terkejut bahwa seseorang dengan begitu banyak pengaruh dalam mode seperti Perilman akan terlibat percakapan kasar dengannya.

"Saya masuk ke profil mereka, dan saya melihat bahwa dia adalah desainer perempuan senior di Zara," kata Harhash kepada NBC News.

Baca Juga: Faksi Palestina Ingatkan Otoritasnya Agar Tidak Lanjutkan Pembicaraan Damai dengan Israel

"Jadi saya seperti, saya mundur, saya berpikir tidak ingin main-main, dengan siapa pun yang Anda kenal."

Unggahan tersebut memicu seruan online untuk tindakan disipliner terhadap Perilman dan boikot Zara. Unggahan yang menuntut Perilman dipecat dan menyerukan boikot Zara dibagikan puluhan ribu kali di media sosial.

Dalam sebuah pernyataan kepada NBC News pada Selasa, perusahaan yang memiliki merek Zara, Inditex, mengatakan "tidak menerima kurangnya rasa hormat terhadap budaya, agama, negara, ras, atau kepercayaan apa pun."

"Zara adalah perusahaan yang beragam dan kami tidak akan pernah mentolerir diskriminasi dalam bentuk apa pun," kata Inditex.

Baca Juga: Faksi Palestina Ingatkan Otoritasnya Agar Tidak Lanjutkan Pembicaraan Damai dengan Israel

"Kami mengutuk komentar-komentar yang tidak mencerminkan nilai-nilai inti kami untuk menghormati satu sama lain, dan kami menyesali pelanggaran yang mereka sebabkan."

Inditex tidak menyebutkan rencana untuk memecat atau mendisiplinkan Vanessa Perilman.

Harhash mendesak mereka yang berkecimpung di industri fashion untuk melawan sentimen anti-Palestina.

"Kami biasanya melihat merek fashion berdiri melawan anti-Semitisme, tetapi ini juga waktunya kami melihat merek fashion berdiri melawan anti-Palestinaisme," kata model kelahiran Yerusalem Timur itu.

Harhash mengatakan Zara dapat menggunakan kesempatan ini untuk menjangkau warga Palestina dan masyarakat Muslim yang lebih besar.

"Namun, ketika berbicara tentang Zara, apa yang benar-benar saya harapkan adalah mereka membuat pernyataan yang tidak hanya ditujukan kepada saya, tetapi juga pernyataan yang ditujukan kepada umat Islam yang telah mereka sakiti, orang-orang Palestina yang telah mereka sakiti," kata Harhash.

Hingga saat ini belum ada klarifikasi dari pihak Zara mengenai insiden yang menyeret nama Perilman tersebut secara langsung.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: NBC News

Tags

Terkini

Terpopuler