Otak Mini Hasil Rekayasa Kembangkan Struktur Mata, Peka Terhadap Cahaya

19 Agustus 2021, 07:27 WIB
Otak Mini yang tumbuh di laboratorium kembangkan struktur mata dan ahli Jerman sebut peka terhadap cahaya. /Science Alert/Cell Stem Cell/Elke Gabriel

 

PR BEKASI - Otak mini yang tumbuh di laboratorium hasil rekayasa sel induk kini mengembangkan struktur mata yang belum sempurna tetapi sudah peka terhadap cahaya, lapor para ilmuwan dalam makalah baru yang dipublikasikan dalam Cell Stem Cell.

Organoid otak mini diturunkan dari sel manusia dewasa yang ditanam di piring, dua cangkir optik simetris bilateral (struktur awal pembentukan mata) terlihat tumbuh, mencerminkan perkembangan struktur mata pada embrio manusia.

Hasil temuan ini diklaim akan membantu ilmuwan untuk lebih memahami proses diferensiasi dan perkembangan mata, serta penyakit mata.

Ahli saraf Jay Gopalakrishnan dari University Hospital Düsseldorf di Jerman mengatakan bahwa mata yang berkembang pada organoid otak mini itu peka terhadap cahaya.

Baca Juga: Lonjakan Virus RSV Terjadi Tidak Pada Musimnya, Ahli Khawatirkan Kesehatan Bayi dan Anak-anak

“Pekerjaan kami menyoroti kemampuan luar biasa dari organoid otak mini untuk menghasilkan struktur sensorik primitif yang peka terhadap cahaya," kata Gopalakrishnan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Alert pada Kamis, 19 Agustus 2021.

"Serta menyimpan jenis sel yang serupa dengan yang ditemukan di dalam tubuh,”

"Organoid ini dapat membantu mempelajari interaksi otak-mata selama perkembangan embrio, memodelkan kelainan retina bawaan, dan menghasilkan jenis sel retina khusus pasien untuk pengujian obat yang dipersonalisasi dan terapi transplantasi," sambungnya.

Bukan Otak Sesungguhnya

Organoid otak bukanlah otak sejati, seperti yang berkembang pada tubuh manusia atau pada rahim.

Baca Juga: Alami Kelumpuhan dan Luka Organ Dalam Usai Ditembak 7 Kali, Ibunda Jacob Blake: Anakku Manusia!

Organoid otak kecil adalah struktur tiga dimensi kecil yang tumbuh dari sel punca pluripoten yang diinduksi yakni sel yang diambil dari manusia dewasa dan direkayasa ulang menjadi sel punca, yang memiliki potensi untuk tumbuh menjadi berbagai jenis jaringan.

Dalam hal ini, sel punca ini dibujuk untuk tumbuh menjadi gumpalan jaringan tanpa apa pun yang menyerupai pikiran, emosi, atau kesadaran.
'Otak mini' semacam itu digunakan untuk tujuan penelitian di mana menggunakan otak hidup tidak layak atau tidak etis dilakukan.

Salah satu kegunaan otak mini ini adalah menguji respons obat atau mengamati perkembangan sel di bawah kondisi buruk tertentu.

Kali ini, Gopalakrishnan dan rekan-rekannya berusaha mengamati perkembangan mata.

Baca Juga: Bukti Manusia Telah Berevolusi? Peneliti di Belanda Temukan Organ Baru Ini di Tubuh Manusia

Dalam penelitian sebelumnya, ilmuwan lain telah menggunakan sel induk embrionik untuk menumbuhkan cangkir optik, struktur yang berkembang menjadi hampir seluruh bola mata selama perkembangan embrio.

Namun kali ini alih-alih menumbuhkan struktur ini secara langsung, tim Gopalakrishnan ingin melihat apakah mereka dapat tumbuh sebagai bagian terintegrasi dari organoid otak.

Hal ini diklain akan menambah manfaat melihat bagaimana kedua jenis jaringan dapat tumbuh bersama, daripada hanya menumbuhkan struktur optik secara terpisah.

"Perkembangan mata adalah proses yang kompleks, dan memahaminya dapat memungkinkan mendasari dasar molekuler penyakit retina awal," tulis para peneliti dalam makalah mereka .

"Jadi, sangat penting untuk mempelajari vesikel optik yang merupakan primordium mata yang ujung proksimalnya melekat pada otak depan, penting untuk pembentukan mata yang tepat,” papar mereka.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler