Tolak Terbangkan Pesawat ke Israel, Pilot Ini Dapat Skors dari Maskapai UEA

- 20 Januari 2021, 15:14 WIB
Ilustrasi pesawat maskapai Emirates.
Ilustrasi pesawat maskapai Emirates. /Emirates

PR BEKASI - Maskapai penerbangan asal Uni Emirate Arab (UEA), Emirates telah menangguhkan seorang pilot karena telah menolak menerbangkan pesawat ke Tel Aviv, Israel.

Pilot yang diketahui bernama Moneem Saheb Tabaa asal Tunisia tersebut melakukan hal itu karena dirinya menentang normalisasi hubungan diplomatik beberapa negara Arab dengan Israel.

"Tuhan adalah (satu-satunya) yang menjaga aku…. Saya tidak menyesalinya," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Post.

Ketika berita tentang penangguhan pilot tersebut menyebar di media sosial, banyak aktivis mengecam Emirates yang berbasis di Dubai, UEA tersebut serta memuji sikap Moneem Tabaa yang menentang kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik tahun lalu antara Israel dan beberapa negara Arab.

Baca Juga: Warga California Dilaporkan Alami Alergi Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Moderna

UEA diketahui merupakan salah satu negara Arab pertama dari beberapa negara yang baru-baru ini melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, bersama dengan Bahrain, Sudan, dan yang terbaru Maroko .

Sementara itu, Pemerintah Tunisia telah menyatakan secara konsisten bahwa mereka tidak berniat mengikuti jejak beberapa negara Arab untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan negara yang saat ini menduduki wilayah Palestina tersebut.

Dalam sebuah pernyataan akhir tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Tunisia mengatakan menghormati posisi kedaulatan Palestina sebagai sebuah negara.

Pemerintah Tunisia menegaskan bahwa pendiriannya berprinsip, dan perubahan dalam kancah internasional tidak akan pernah mempengaruhinya pandangannya terhadap kebijakan tersebut.

Baca Juga: Soroti Kunjungan Jokowi ke Lokasi Gempa Sulbar, HNW: Jangan Menambah Janji yang Sulit Dipenuhi

Setelah terpilih pada 2019, Presiden Tunisia Kais Saied mengatakan bahwa Palestina terukir di hati rakyat Tunisia.

"Palestina bukanlah sebuah tanah yang terdaftar sebagai real estate," kata Kais Saied yang mengkritik Israel terkait pembangunan pemukiman illegal Yahudi di wilayah Tepi Barat milik Palestina.

Menyusul normalisasi hubungan diplomatik antara Maroko dengan Israel, Ketua Parlemen Tunisia Rached Ghannouchi mengatakan dirinya terkejut dengan langkah yang dilakukan oleh Maroko tersebut.

Menurutnya, hal tersebut bertentangan dengan konsensus Arab seperti yang diungkapkan oleh Inisiatif Perdamaian Arab.

Baca Juga: Masuki Musim Hujan, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem di Awal Tahun 2021

“Kami mendukung hak-hak masyarakat. rakyat Palestina sesuai dengan prinsip Arab dan persaudaraan Muslim serta hukum internasional," kata Rached Ghannouchi.

Baik Tunisia dan Aljazair telah mencegah pesawat Israel memasuki wilayah udara mereka untuk penerbangan dari dan menuju Maroko, memaksa mereka untuk mengambil rute memutar melalui Eropa.

Maskapai Israel mulai mengoperasikan rute penerbangan langsung antara Tel Aviv dan UEA pada Agustus 2020 lalu.

Etihad Airways adalah maskapai penerbangan UEA pertama yang terbang ke Israel untuk membawa obat-obatan menuju Palestina.

Baca Juga: Kecewa, FPI Laporkan Kasus Penembakan ke Pengadilan Internasional, Ferdinand: Sebuah Upaya Sia-Sia

Menurut situs berita Israel Globes, Emirates diperkirakan akan meluncurkan membuka rute penerbangan dari Dubai ke Tel Aviv Februari 2021 mendatang.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah